Awalnya, pemerintah memberi kelonggaran daerah-daerah termasuk kawasan aglomerasi untuk mudik lokal. Namun Satgas Covid-19 akhirnya menyatakan bahwa larangan mudik berlaku untuk semua wilayah tanpa ada pengecualian aglomerasi.
Meski aturan larangan mudik itu dikeluarkan, namun banyak warga nekat untuk mudik dengan berbagai alasan. Mulai dari anaknya sakit, kangen keluarga karena sudah lama tidak bertemu dan lainnya.
Berbagai upaya dilakukan agar bisa mudik di kampung halaman. Misalnya, ada satu keluarga jalan kaki dari Jombang menuju Bandung dengan jarak ratusan kilometer. Mudik yang dilakukan Dani dan istri serta dua anaknya dengan jalan kaki itu baru diketahui setelah mereka tiba di Ciamis, Jawa Barat.
Aksi nekat mudik lainnya dilakukan oleh dua warga dengan menaiki angkuta kota demi melintasi wilayah perbatasan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Ada pula yang nekat menumpangi truk sayur agar bisa lolos dari pos penyekatan di Kilomeer 31 Tol Cikarang arah Cikampek.
Menyamar jadi kernet juga menjadi modus lain yang dilakukan warga demi bisa berkumpul dengan keluarga di kampung pada momen Idul Fitri 1442 Hijriah ini.
Baca juga: 5 Aksi Nekat Pemudik, Jalan Kaki Puluhan Km hingga Menyamar Kernet Truk
Yang lebih miris adalah ada sejumlah pemudik yang menangis dan memohon agar diloloskan untuk mudik ke kampung halaman.
Misalnya seorang wanita diketahui hendak mudik ke Lampung. Namun ia dicegah di pos penyekatan di kawasan Janati, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Selasa (4/5/2021).
Wanita itu diminta putar balik oleh petugas karena tidak memiliki surat keterangan bebas Covid-19. Ia pun menangis dan memohon agar diizinkan melintas.
Wanita itu mengaku tidak punya pekerjaan karena terkena PHK. Akhirnya wanita itu diizinkan melintas untuk melanjutkan perjalanan.
Baca juga: Naik Motor ke Lampung, Wanita Ini Menangis Saat Diminta Putar Balik
Peristiwa serupa dialami empat gadis yang menumpangi Toyota Agya bernomor polisi G 8417 BZ. Mereka diminta putar balik setelah terjaring penyekatan di Exit Tol Kalimati, Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (8/5/2021).
Mereka hendak mudik ke Tegal dan Pemalang dengan menggunakan hasil tes cepat antigen diduga palsu. Keempatnya menangis dan minta diizinkan melintas. Namun petugas tetap tak mengizinkan karena ada aturan yang dilanggar.
"Kita tetap ambil tindakan tegas untuk putar balik. Karena ada indikasi pelanggaran," kata Kepala Pos Pengamanan Mudik Exit Tol Tegal AKP Sehroni kepada wartawan, dilansir Kompas.com Regional, Sabtu (8/5/2021).
Baca juga: Kedapatan Bawa Surat Antigen Diduga Palsu, 4 Pemudik dari Jakarta Menangis Minta Diloloskan Petugas
Kementerian Hukum dan HAM menjelaskan alasan diizinkannya 85 warga Negara China masuk ke Indonesia di tengah kebijakan larangan mudik.