Kanada memberikan izin penggunaan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech untuk anak-anak usia 12-15 tahun.
“Departemen menetapkan bahwa vaksin ini aman dan efektif bila digunakan pada kelompok usia yang lebih mudah ini,” ujar penasihat senior di kementerian Supriya Sharma dilansir dari CNA, 6 Mei 2021.
Sharma mengatakan, Pfizer-BioNTech akan diminta untuk memberikan informasi tentang keamanan, kemanjuran, dan kualitas vaksin pada kelompok usia 12-15 tahun.
Adapun sekitar 20 persen dari 1.249.950 kasus Covid-19 di Kanada telah dilaporkan pada orang di bawah usia 19 tahun.
Kanada telah mencatatkan 24.396 kematian akibat infeksi virus corona.
Baca juga: Hari Raya dan Ancaman Ledakan Corona
Moderna mengklaim data uji coba awal pada manusia, menunjukkan dosis ketiga suntikan Covid-19 saat ini atau kandidat vaksin baru eksperimentalnya meningkatkan kekebalan terhadap varian Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Brasil dan Afrika Selatan.
Studi Moderna melihat tingkat antibodi dalam darah peserta yang memerangi Covid-19, indikasi awal mereka akan terlindungi dari virus.
Diberitakan CNA, suntikan penguat yang diberikan kepada sukarelawan yang sebelumnya sudah diinokulasi dengan rejimen vaksin dua dosis Moderna, juga meningkatkan antibodi terhadap versi asli Covid-19.
Data awal tersebut berasal dari uji coba 40 orang yang menguji tembakan Moderna yang ada, dan versi yang dikembangkan untuk melindungi terhadap varian Covid-19 Afrika Selatan, yang disebut mRNA-1273.351.
Moderna juga mempelajari suntikan yang menggabungkan vaksin baru dan yang telah ada.
Hasilnya menunjukkan, sejauh ini suntikan penguat dari kedua versi vaksin meningkatkan antibodi terhadap semua varian Covid-19 yang diuji dalam uji coba.
Disebutkan bahwa penguat baru mempunyai respons yang lebih besar terhadap varian Afrika Selatan dibandingkan vaksin asli.
Kedua suntikan penguat bisa ditoleransi dengan baik, mempunyai efek samping serupa dengan yang dialami relawan dalam penelitian sebelumnya dari kedua dosis vaksin Moderna.
Seperti diketahui, varian baru virus corona yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan Brasil dianggap lebih resisten terhadap vaksin yang ada.
Kedua varian telah terdeteksi di Amerika Serikat. Akan tetapi, hanya mencakup sebagian kecil dari kasus yang terjadi di AS.
Moderna berharap dapat segera membagikan data tambahan tentang suntikan penguat potensial lainnya yang mencampurkan vaksin Covid-19 yang ada dengan suntikan yang baru dikembangkan.
Sementara itu, ilmuwan pemerintah AS di National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) tengah melakukan studi tahap awal dari mRNA-1273.351.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.