Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Makanan yang Paling Berbahaya di Dunia

Kompas.com - 05/05/2021, 13:07 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Asupan makanan yang sehat dan bergizi penting untuk kesehatan tubuh.

Keanekaragaman hayati membuat jenis hidangan yang dapat dikonsumsi menjadi banyak jenis, dari buah-buahan, hewan laut, hingga sayuran.

Kendati demikian, ternyata terdapat beberapa makanan yang berbahaya di dunia, baik karena beracun hingga tidak aman secara higienis.

Baca juga: Mengenal Viagra Himalaya, Jamur yang Dipercaya untuk Obat Kuat hingga Antitumor

Makanan apa saja itu?

1. Biji ceri

Melansir Insider, biji ceri mengandung senyawa beracun hidrogen sianida.

Untuk itu, disarankan untuk mengeluarkan biji buah ini saat memakannya.

Bukan hanya ceri, ini berlaku untuk buah batu lainnya seperti persik, plum, dan aprikot.

Meskipun hidrogen sianida dapat menjadi racun, dibutuhkan banyak makan biji ceri sebelum menyebabkan sesuatu yang merugikan.

Baca juga: 20 Februari 1979, Letusan dan Gas Beracun di Dieng Tewaskan 149 Orang

2. Fugu atau ikan buntal

Amerika Serikat telah melarang fugu atau ikan buntal untuk dikonsumsi, salah satunya karena makanan ini paling beracun di dunia, kecuali ikan dimasak dengan benar.

Disebutkan bahwa ikan ini 1.200 kali lebih berbahaya dibanding sianida.

Fugu menjadi makanan lezat di Jepang, dengan hanya koki terlatih yang dapat menyajikan fugu dengan aman.

Racun mematikannya dapat membunuh secara instan, yang bisa ditemukan di hati dan organ dalam.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Porang, Kerabat Bunga Bangkai yang Memiliki Nilai Jual Tinggi

3. Casu Marzu

Ini merupakan keju tradisional Sardinia yang difermentasi ekstra oleh belatung hidup yang membusuk di sebagian keju.

Keju ini dilarang karena sanitasi atau tidak higienis.

4. Sannakji

Sannakji merupakan hidangan gurita mentah yang dimakan saat masih menggeliat.

Bahayanya, meski koki sushi membunuh gurita sebelum menyajikannya, aktivitas saraf memungkinkannya tetap menggeliat, yang berarti cangkir pengisapnya dapat menempel di tenggorokan saat ditelah.

Menurut Food & Wine, rata-rata enam orang meninggal dunia setiap tahunnya karena tersedak.

Baca juga: Jamur Enoki dan Kaitannya dengan Wabah Listeria...

5. Jamur death cap

Meskipun rasanya enak dan menyerupai banyak varietas jamur non-toksik lainnya, saat dimakan jamur ini dapat menyebabkan sakit perut parah dan memicu muntah-muntah.

Jika banyak menelan jamur ini, dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal, dan jantung.

Melansir WebMD, terdapat dua jenis jamur yang sangat berbahaya yaitu Amanita phalloides dan Amanita virosa.

Mengonsumsi dua jamur liar ini dapat menyebabkan sakit perut, diare dan muntah, dehidrasi, rasa haus hebat, gagal hati, bahkan kematian.

Baca juga: Mengenal Arsenik, Racun Mematikan yang Membunuh Munir di Udara

6. Kecambah alfalfa

Kecambah alfalfa, terutama yang mentah, menjadi lingkungan ideal untuk pertumbuhan bakteri.

Menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, selama dua dekade terakhir, terdapat 30 wabah penyakit bawaan makanan yang terkait dengan konsumsi kecambah.

Wabah tersebut termasuk Salmonella dan E-coli.

7. Kerang

Kerang yang kurang matang atau mentah sangat berbahaya karena dapat menyerap mikroba atau bakteri berbahaya dari laut.

Kerang harus selalu dimasak, terutama tiram mentah.

Jenis makanan ini juga menjadi penyebab alergi paling umum, dan salah satu yang paling mematikan.

Baca juga: Tahukah Anda, Ternyata Kerang Punya 100 Mata!

8. Keju yang tak dipasteurisasi

Amerika Serikat telah melarang keju dari susu mentah yang tidak dipasteurisasi.

Ini dapat mengandung segala jenis patogen dan bakteri berbahaya yang dapat menyebarkan penyakit berbahaya.

9. Kentang hijau

Validitas klaim terkait kentang hijau yang tidak dimatangkan beracun menjadi perdebatan selama beberapa waktu.

Namun, diketahui bahwa umbi hijau atau tunas baru dari tanaman kentang mengandung racun berbahaya yang dikenal sebagai solanin.

Ini dapat menyebabkan penyakit serius jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Daun, kecambah, dan batang bawah umbi kentang mengandung zat beracun yang disebut glycoalkaloid.

Mengonsumsi kentang dengan kandungan glycoalkaloid tinggi dapat menyebabkan diare, kebingungan, dan sakit kepala hingga kematian.

Baca juga: Manfaat Lain Kentang, Membersihkan Lensa hingga Menghilangkan Karat

10. Buah ackee

Buah ackee atau buah Jamaika menjadi makanan yang berbahaya jika dikonsumsi.

Saat buah menjadi merah, ini penuh dengan kadar racun hipoglikin a, yang bila dikonsumsi bisa mengakibatkan muntah, hipoglikemia, atau bahkan kematian.

Sementara itu, bijinya yang berwarna hitam mengandung zat beracun menyebabkan muntah.

11. Kacang merah mentah

Kacang merah mentah mengandung zat beracun yang dikenal sebagai phytohaemagglutnin, sehingga, makanan ini tidak boleh dikonsumsi mentah-mentah.

Sengenggam kacang ini dapat menyebabkan gejala seperti muntah dan sakit kepala.

Racunnya akan berkurang secara signifikan saat kacang dimasak.

Disebutkan, dari semua varietas kacang, kacang merah mentah mempunyai konsentrasi lektin tertinggi.

Lektin merupakan racun yang dapat menyebabkan sakit perut, membuat muntah, atau diare.

Baca juga: Apa Itu Norovirus, Penyebab Wabah Diare yang Menyerang Warga di China?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com