KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.
Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu (5/5/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 154.953.147 (154 juta) kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 132.413.187 (132 juta) pasien telah sembuh, dan 3.240.038 orang meninggal dunia.
Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 19.299.922 dengan rincian 19.188.891 pasien dengan kondisi ringan dan 111.031 dalam kondisi serius.
Baca juga: Percaya Covid-19 Disebabkan Roh Jahat, Warga India Berobat ke Dukun
Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:
1. Amerika Serikat: 33.273.467 kasus, 592.358 orang meninggal, total sembuh 25.964.694
2. India: 20.658.234 kasus, 226.169 orang meninggal, total sembuh 16.938.400
3. Brasil: 14.860.812 kasus, 411.854 orang meninggal, total sembuh 13.442.996
4. Perancis: 5.680.378 kasus, 105.387 orang meninggal, total sembuh 4.717.330
5. Turki: 4.929.118 kasus, 41.527 orang meninggal, total sembuh 4.554.037
6. Rusia: 4.839.514 kasus, 111.535 orang meninggal, total sembuh 4.457.044
7. Inggris: 4.423.796 kasus, 127.543 orang meninggal, total sembuh 4.234.772
8. Italia: 4.059.821 kasus, 121.738 orang meninggal, total sembuh 3.524.194
9. Spanyol: 3.544.945 kasus, 78.399 orang meninggal, total sembuh 3.222.697
10. Jerman: 3.448.182 kasus, 84.285 orang meninggal, total sembuh 3.061.500
Baca juga: Sudah Ada di Indonesia, Berikut Informasi Seputar Varian Covid-19 B.1.617 dari India
Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.
Hingga Selasa (4/5/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 4.369. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 1.686.373 orang.
Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 5.658 orang.
Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 1.541.149 orang.
Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 188 orang.
Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini menjadi 46.137 orang.
Baca juga: Saat Australia Mencoba Alternatif Pelacakan Virus Corona Melalui Selokan...
Pemerintah Malaysia akan memberlakukan perintah pengendalian pergerakan (MCO) di enam distrik di Selangor menyusul tingginya infeksi Covid-19 di negara bagian itu.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Senior Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob sebagaimana dilansir dari Malay Mail, Selasa (4/5/2021).
Dia mengatakan distrik yang terkena dampak adalah Hulu Langat, Petaling, Gombak, Klang, Kuala Langat dan Sepang.
Baca juga: Termasuk B.1.1.7, Ini 3 Mutasi Baru Virus Corona yang Teridentifikasi
MCO atau yang dapat disebut sebagai lockdown akan berlangsung dari 6 hingga 17 Mei dan akan menjadi yang ketiga di negara bagian tersebut.
"Keputusan itu diambil setelah melihat tingginya kasus Covid-19 di negara bagian tersebut dan memutus rantai penularan," ujar Ismail.
"Selangor sejak 20 April memiliki jumlah kasus yang tinggi. Karena itu, perjalanan antarkabupaten dan antarnegara bagian untuk enam distrik ini dilarang keras kecuali untuk keadaan darurat," imbuhnya.
Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Terdeteksi di 5 Provinsi, Mana Saja?
Nepal sangat membutuhkan sedikitnya 1,6 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk memberikan suntikan kedua, karena negara Himalaya itu mencatat lonjakan kasus baru Covd-19.
"Orang-orang yang sudah mendapat dosis pertama akan mengalami kesulitan jika mereka tidak menerima dosis kedua dalam waktu yang ditentukan," kata Samir Adhikari selaku pejabat senior Kementerian Kesehatan dan Kependudukan Nepal di Ibu Kota Kathmandu dikutip dari Reuters, Selasa (4/5/2021).
Pada Senin (3/5/2021), Perdana Menteri K.P. Sharma Oli mendesak donor asing untuk memasok vaksin dan obat-obatan perawatan kritis untuk mencegah runtuhnya infrastruktur kesehatan negara kecil itu.
Nepal, yang letaknya di antara China dan India, telah melakukan vaksinasi pada lebih dari dua juta orang dengan vaksin AstraZeneca, yang disediakan oleh India dan Sinopharm China.
Namun, pihak berwenang terpaksa menghentikan program vaksinasi pada April setelah negara itu gagal mendapatkan pengiriman baru vaksin dari India dan China.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Tahap 10 Tiba di Indonesia, Ini Sasaran Vaksinasinya
Orang-orang dari Inggris akan dapat terbang ke Gibraltar dan Malta, tetapi tidak ke Spanyol dan Yunani di bawah skema lampu hijau Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, menurut laporan surat kabar The Sun, seperti dikutip Reuters.
Menurut surat kabar itu, dua tempat di Mediterania kecil akan dimasukkan dalam daftar hijau untuk perjalanan bebas karantina setelah 17 Mei yang akan diumumkan Jumat (7/5/2021).
Status hijau untuk tempat-tempat itu berarti orang Inggris dapat berkunjung ke sana hanya dengan dua tes Covid-19 saat mereka kembali.
Baca juga: Daftar 5 Petinggi Dunia yang Positif Virus Corona, dari Boris Johnson hingga Pangeran Charles
The Sun melaporkan, Spanyol dan Yunani kemungkinan harus menunggu sampai evaluasi pada Juni, tambah laporan itu.
Kedua negara tersebut kemungkinan besar masuk dalam "daftar kuning", yang berarti orang dapat berkunjung tetapi harus dikarantina selama 10 hari ketika mereka kembali ke Inggris.
Sebagian besar tujuan teratas termasuk Perancis akan diberikan lampu hijau sebelum liburan musim panas pada Juli.
Baca juga: Tersisa 5 Daerah Zona Merah Covid-19 di Indonesia, Mana Saja?