Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Di media sosial Facebook, sejumlah akun membagikan informasi yang menyebutkan bahwa pasukan elite Angkatan Laut, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), telah tiba di Papua.
Beberapa akun mengunggah foto disertai narasi bahwa Denjaka akan menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Dari konfirmasi yang dilakukan Kompas.com, informasi tersebut tidak benar alias hoaks.
Kepala Dinas Penerangan Korps Marinir (Kadispen Kormar) Kolonel Marinir Gugun Saeful Rachman mengatakan, tidak ada Denjaka mendarat di Papua.
Informasi yang menyebutkan pasukan elite Denjaka telah tiba di Papua untuk menumpas KKB, diunggah oleh beberapa akun Facebook.
Bima Nurhendrastio menyebarkan unggahan ini pada Minggu (2/5/2021) pukul 20.58 WIB.
Sebelumnya, akun Facebook Agus Setyo Budi menyebarkan unggahan pada Minggu pukul 05.14 WIB, kemudian Syamsul Natonubun mengunggahnya pada Sabtu (1/5/2021) pukul 17.24 WIB.
Ketiganya disertai narasi mirip, dan foto yang sama.
Berikut nukilan narasi yang diunggah Bima Nurhendrastio:
"Pasukan Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) telah tiba di Papua. Pasukan elite Marinir TNI AL itu disebut2 bakal ikut terlibat dlm penumpasan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua yg kini telah dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah. Kini Pasukan elit angkatan laut DENJAKA sudah sampai di tanah Papua. Kekuatan 1 Denjaka=12 orang. Mempunyai kekuatan misterius yang bikin angkatan laut Amerika gemetaran."
Dari penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tentang Denjaka telah tiba di Papua untuk menumpas KKB adalah salah.
Diberitakan Kompas.com, Minggu (2/5/2021), Kepala Dinas Penerangan Korps Marinir (Kadispen Kormar) Kolonel Marinir Gugun Saeful Rachman membantah informasi tersebut.
"Detasemen Jala Mangkara atau Denjaka TNI AL itu kan pasukan elite, itu latihan dan pergerakannya tidak dipublikasikan," kata Gugun kepada Kompas.com, Minggu.
Gugun menjelaskan, kegiatan operasional dari detasemen ini bersifat rahasia.
Akan tetapi, Gugun memastikan bahwa informasi mengenai Denjaka yang tiba di Papua adalah hoaks.