Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abdul Qadir Al Jailani, Pengembara Sufi dengan Julukan-Julukan Mulia

Kompas.com - 02/05/2021, 20:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Abdul Qadir Al Jailani atau Abdul Qadir Gaylani adalah ulama fiqih yang kedudukannya dianggap wali dalam dunia tarekat dan sufisme.

Syekh Abdul Qadir adalah orang Kurdi yang lahir di pada bulan Ramadhan tahun 1077 di Desa Nif, selatan Laut Kaspia, yang sekarang menjadi Provinsi Mazandaran di Iran.

Hingga kini masih terjadi perdebatan, antara Syekh Abdul Qadir lahir di tanggal 1 Ramadhan atau justru di tanggal 2 Ramadhan.

Meski ulama kebanyakan lebih meyakini bahwa ulama yang di kalangan Pakistan dan India disebut Ghaus-e-azam ini lahir pada tanggal 2 Ramadhan.  

Dari garis ayah, silsilah Syekh Abdul Qadir akan sampai pada Hasan bin Ali bin Abu Tholib, menantu Nabi Muhammad SAW.

Sedangkan dari garis ibu, silsilahnya sampai kepada Nabi Ibrahim melalui kakek Nabi Muhammad, Abdul Muthalib.  

Silsilah Syekh Abdul Qadir ini bersumber dari Khalifah Sayyid Ali al-Murtadha.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Demak

Ditolak oleh madrasah Imam Al Ghazali

Syekh Abdul Qadir disebut sebagai wali yang memiliki banyak kelebihan. Ia lahir dari seorang ibu yang sudah berusia 60 tahun, usia renta yang normalnya sudah tak mungkin lagi mengandung. Ia juga menolak menyusu, tak seperti bayi-bayi kebanyakan.

Sebagai anak yatim, dimana ia sudah kehilangan ayahnya semenjak ia masih dalam kandungan, Syekh Abdul Qadir hidup dalam lingkungan keluarga saleh dan sederhana.

Dilansir dari Britannica, di usia 18 tahun Syekh Abdul Qadir sudah meninggalkan kampung halamannya dan hijrah ke Baghdad untuk belajar mengenal hukum Islam. 

Namun sayang, di Baghdad ia tak diterima belajar di Madrasah Nidzamiyah yang dipimpin oleh Ahmad Al Ghazali, saudara kandung Imam Al Ghazali.

Syekh Abdul Qadir akhirnya menimba ilmu pada beberapa ulama seperti Ibnu Aqil, Abul Khattat, Abul Husein Al Farra, dan Abu Sa'ad al Muharrimiseim.

Dengan kecerdasannya, dalam waktu singkat saja Syekh Abdul Qadir sudah bisa menguasai banyak ilmu agama, baik ilmu fiqih maupun ushul fiqih.

Hingga pada suatu hari, Abu Sa'ad al Muharrimiseim membangun sekolah kecil di daerah Babul Azaj dan menyerahkan pengelolaannya kepada Syekh Abdul Qadir lantaran ia percaya dengan kemampuan muridnya tersebut.

Baca juga: Mengenal Ibnu Sina, Pakar Kedokteran Muslim dan Warisannya di Era Modern

Pendakwah yang termashyur

Di tahun 1127, Syekh Abdul Qadir sudah mulai tampil di masyarakat menjadi pendakwah. Lewat kemampuannya berdakwah dan mengajar, Syekh Abdul Qadir langsung menarik minat banyak tokoh muslim dunia pada masanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com