Dia mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa (National Onderwijs Institur Taman Siswa) pada 3 Juli 1922.
Baca juga: Saat Masa Studi SMK Setara dengan Diploma Satu...
Pendidikan di Taman Siswa bertujuan menanamkan rasa kebangsaan mencintai tanah air untuk berjuang memperoleh kemerdekaan.
Selain itu, semua anggota keluarga Taman Siswa berniat untuk tidak memandang sesama berdasarkan kedudukan pangkat atau garis keturunan.
Mereka yang berada di Taman Siswa melepaskan sebutan-sebutan dari zaman feodal, seperti Raden, Raden Mas, Raden Roro, Raden Ajeng, Raden Ayu, dan sebagainya.
Ki Hajar Dewantara termasuk orang yang melakukan hal tersebut.
Baca juga: Profil Presiden Pertama RI: Soekarno
Dia mengganti nama aslinya, Suwardi Suryaningrat, menjadi Ki Hajar Dewantara dan menanggalkan gelar Raden Mas (RM) agar lebih dekat dengan rakyat.
Untuk diketahui, "Ki" merupakan kata sapaan kepada orang tua atau guru laki-laki (yang menjadi anutan).
Sedangkan "Nyi" sebagai kata sapaan kepada orang tua atau guru perempuan (yang menjadi anutan), dan Ni adalah kata sapaan untuk perempuan yang belum kawin.
Selain menginisiasi berdirinya Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara juga aktif menulis dengan tema pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan.
Melalui tulisannya tersebut, dia berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.
Baca juga: Soal Rencana Pembukaan Sekolah Tatap Muka Juli 2021, Ini Kata IDAI