Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hardiknas: Merdeka Belajar agar Siswa Tak Terkotak

Kompas.com - 02/05/2021, 11:45 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Tepat pada hari ini, 2 Mei, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas.

Masih seperti tahun kemarin, peringatan Hardiknas 2021 ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Sehingga peringatannya pun disesuaikan dengan kebijakan yang dikeluarkan Kemendikbud. 

Seperti diberitakan Kompas.com (01/05/2021), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor: 27664/MPK.A/TU.02.03/2021 menyampaikan sejumlah imbauan terkait peringatan Hardiknas di tahun 2021 ini.

Adapun tema Hardiknas tahun ini adalah "Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar."

Baca juga: Hari Pendidikan Nasional dan Solusi Belajar di Tengah Pandemi Corona...

Mencari ilmu di kolam lain

Merdeka belajar adalah tema yang diangkat oleh Nadiem Makarim, semenjak diangkat menjadi Mendikbud oleh Presiden Jokowi Oktober tahun 2019 lalu.

Ada empat poin besar yang terkandung dalam program merdeka belajar ini.

Yaitu penggantian UN menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan survei karakter, penyelenggaraan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), penyederhanaan atau pemangkasan sejumlah komponen Rencana Pelaksaan Pembelajaran serta penerbitan peraturan PPDB Zonasi dengan kebijakan lebih fleksibel.

Dalam skala perguruan tinggi, merdeka belajar diartikan sebagai cara memberikan kebebasan pada mahasiswa untuk mengeksplorasi ilmu dan skill dalam cakupan yang lebih luas, bahkan tak terbatas.

Menurut Rektor Unika Soegijapranata Semarang, Prof. Dr. F. Ridwan Sanjaya, SE, S.Kom MS.IEC, Merdeka Belajar membebaskan siswa untuk melintas sekat-sekat dalam mencari ilmu. Agar pencarian ilmu tak hanya di kolam sendiri saja.

"Jika mahasiswa juga mencari ilmu di kolam lain, maka ia bisa mengukur diri sendiri. Apakah ilmu yang didapatkan lebih rendah apa lebih tinggi, atau malah mendapatkan bentuk-bentuk ilmu baru yang lain," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (02/05/2021) pagi.

Baca juga: Di Hari Pendidikan Nasional, 258 Mahasiswa UNS Diwisuda secara Online

Perwujudan merdeka belajar

Mahasiswi Unika Soegijapranata ikut KKN di Mentawai, Sumbar.Dok Tribunnews Mahasiswi Unika Soegijapranata ikut KKN di Mentawai, Sumbar.
Dalam dunia perguruan tinggi, beberapa implementasi merdeka belajar sebenarnya sudah diterapkan dari sejak lama.

Salah satunya adalah progam Kuliah Kerja Nyata atau KKN. Meski di beberapa perguruan tinggi, program ini sempat ditiadakan dengan alasan tertentu.

KKN adalah metode pencarian ilmu baru dalam langkah nyata. Dimana mahasiswa akan tergabung dengan mahasiswa lain dari lintas ilmu, untuk bersama-sama bekerja membaur dengan masyarakat.

Selain KKN, ada pula program pertukaran pelajar. Di Unika, program pertukaran mahasiswa ini juga sudah dilakukan sejak lama.

Seringnya, adalah pertukaran mahasiswa ke luar negeri, untuk mendapatkan ilmu-ilmu baru yang jauh lebih bervariasi dan memberi wawasan baru.

Selain itu ada pula pertukaran pelajar antar asosiasi seperti NUNI atau National Universities Network Indonesia, yang digagas oleh Binus.

"Program magang kerja juga bisa diartikan sebagai alur merdeka belajar. Karena siswa bisa mempratikkan ilmu yang sudah didapatkannya dengan langsung turun ke dunia kerja," papar Ridwan Sanjaya.

Baca juga: Hari Pendidikan Nasional dan Momen Mengenang Ki Hadjar Dewantara...

Menciptakan lulusan yang tak hanya bisa lulus

Tujuan dari kebijakan merdeka belajar adalah membekali siswa dengan ilmu-ilmu yang luas cakupan dan sumbernya, sehingga siswa tak terkotak dalam kotak sabun.

Lebih jauh, menurut Ridwan Sanjaya, merdeka belajar yang memungkinan mahasiswa mengeruk ilmu lintas prodgi bahkan lintas universitas ini, diharapkan bisa membekali para lulusan dengan ilmu juga skill mumpuni.

"Sehingga mereka tak asal lulus, namun juga bisa survive di dunia kerja. Baik sebagai karyawan atau sebagai pengusaha."

Karena selama ini yang terjadi adalah, banyak mahasiswa yang hanya mengejar kelulusan. Namun bekal ilmu yang dimiliki sangatlah minim, karena hanya menguasai satu bidang ilmu atau skill saja.

Baca juga: Hari Pendidikan Nasional 2021: Sejarah, Tema, dan Link Download Logo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com