Simak, Berikut Orang-orang yang Diwajibkan Puasa Saat Bulan Ramadhan

Dalam kitab-kitab fikih, baligh biasanya diartikan sebagai batasan seseorang mulai dibebani kewajiban-kewajiban syariat, seperti shalat, puasa dan lainnya.

Secara umum, batasan baligh bagi laki-laki adalah jika sudah mengalami mimpi basah. Sedangkan bagi perempuan adalah jika ia telah mengeluarkan darah haid.

Namun, jika laki-laki dan perempuan tersebut belum mengalami mimpi basah atau haid, maka batas balighnya adalah umur lima belas tahun.

Baca juga: Berikut Hukum Tidur Setelah Makan Sahur dan Shalat Subuh Saat Puasa Ramadhan

3. Orang yang berakal

Orang yang tidak memiliki akal dan kesadaran penuh, seperti orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), orang mabuk dan orang ayan selama seharian penuh tidak wajib melakukan puasa Ramadhan.

Meski orang mabuk dan orang ayan tidak wajib puasa Ramadhan, namun mereka memiliki kewajiban mengqada puasa yang ditinggalkan selama mereka mengalami ayan dan mabuk.

Baca juga: Bagaimana Hukum Berhubungan Badan Saat Bulan Ramadhan, Batalkah Puasanya?

4. Orang yang menetap atau ikamah

Orang yang menetap atau tidak sedang bepergian dengan jarak bisa qasar shalat, dia wajib puasa Ramadhan.

Sebaliknya, orang yang bepergian dengan jarak sampai bisa qasar salat, maka dia tidak wajib puasa Ramadhan.

Meski orang yang sedang bepergian tidak wajib puasa, namun jika dia berpuasa maka puasanya dinilai sah.

Sebaliknya, jika dia tidak berpuasa, maka dia tidak berdosa hanya saja dia wajib mengqadha puasa yang ditinggalkannya.

Baca juga: Bagaimana Hukumnya jika Puasa Tapi Tak Jalankan Shalat Wajib?

5. Orang yang mampu berpuasa atau sehat

Orang yang sehat dan mampu diwajibkan puasa Ramadan. Sedangkan orang yang sakit dan tidak mampu berpuasa tidak wajib berpuasa.

Orang yang sakit atau tidak mampu karena sudah tua, mereka tidak wajib puasa namun mereka wajib mengqadanya atau membayar fidiah.

Baca juga: Bagaimana Hukum Mimpi Basah di Siang Hari Saat Puasa Ramadhan? Simak Penjelasannya...