KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengamankan 24 ekor ikan Alligator gar atau kerap dijuluki bajak laut, beberapa waktu lalu.
Penangkapan itu merespons maraknya peredaran ikan yang membahayakan keberlanjutan sumber daya ikan Indonesia.
"Pengawas Perikanan di Stasiun PSDKP Tarakan mengamankan 24 jenis alligator gar di sejumlah tempat pada Kamis (8/4/2021)," kata Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Antam Novambar, dikutip dari laman resmi KKP.
6. Alligator Gar
— TheThread (@TheThre77195841) March 6, 2020
Telah wujud sejak 100 juta tahun yang lalu dan dapat ditemukan di Amerika Selatan dan Meksiko Utara atau Timur. Ikan ini dapat hidup di luar air hingga 2 jam. pic.twitter.com/dhnR4mjhZN
Ikan ini punya nama ilmiah #atractosteusspp atau Atractosteus spatula. Sementara di pasaran lebih dikenal dengan sebutan #alligatorgar, cuban gar, atau tropical gar. Ikan Aligator merupakan salah satu jenis ikan invasif...?
— FAKTA WOW & BERITA INDONESIA (@WOWFAKTA) July 28, 2020
.https://t.co/fPZhpimBoj
.
. pic.twitter.com/gPdwl6rEAa
Baca juga: Foto Viral Ribuan Ubur-ubur Terdampar di Pantai, Ini Ceritanya
Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan, Drama Panca Putra menyampaikan bahwa ikan alligator gar merupakan salah satu jenis ikan yang dilarang dibudidayakan dan diedarkan di Indonesia.
Menurutnya, aligator membahayakan ekosistem karena berpotensi memangsa ikan-ikan lain.
Berikut sejumlah informasi mengenai Aligator gar atau 'ikan bajak laut'...
Meski bernama alligator gar, ikan ini tak ada hubungan kekerabatan dengan buaya aligator.
Namun, seperti buaya alligator, ikan ini memiliki kepala lebar dan gigi setajam silet seperti buaya.
Dari tujuh spesies yang diketahui, ikan alligator gar jenis megafish merupakan yang paling besar, dengan panjang tubuh bisa mencapai 3 meter dan berat 158 kilogram.
Dengan ukuran itu, ikan tersebut menjadi spesies ikan terbesar di Amerika Utara yang menghabiskan seluruh hidupnya di air tawar.
Notice the green tag near this alligator gar's dorsal fin? It provides fisheries biologists valuable data to help them estimate alligator gar population size. The tag also allows biologists to track changes in growth between when the fish was tagged and recaptured. #GARWEEK pic.twitter.com/ssxR9ig4VL
— Oklahoma Department of Wildlife Conservation (@OKWildlifeDept) June 15, 2018
Baca juga: Video Viral Seekor Biawak Memanjat Rak di Minimarket, Begini Ceritanya
Melansir National Geographic, kerabat prasejarah spesies ini pertama kali muncul 157 juta tahun yang lalu.
Ikan ini sebelumnya banyak menghuni wilayah perairan di berbagai belahan dunia.
Namun, saat ini alligator gar hanya hidup di wilayah laut Amerika Utara dan Amerika Tengah.
“This is an alligator gar. It took me months to prepare for display. What do you think?”
“Where are your dinosaurs?”
???? pic.twitter.com/azxYMykq30
— Field Museum (@FieldMuseum) October 23, 2019
Secara historis, alligator gar dapat juga ditemukan di seluruh Lembah Sungai Mississippi dan bahkan mungkin ada di utara hingga Iowa.
Ikan aligator gar mampu beradaptasi di air payau dan bahkan air asin, tetapi mereka lebih menyukai kolam yang tenang, seperti sungai besar, rawa, dan danau.
Kantung udara ikan yang tebal, kenyal, dan sangat vaskular memungkinkan ikan untuk bernapas di perairan dengan oksigen rendah.
Ia dapat memperoleh sebanyak 70 persen oksigen yang dibutuhkannya dari atmosfer.
Baca juga: Video Viral Hewan Mirip Cacing Keluarkan Cairan seperti Akar, Ini Kata Peneliti LIPI
Meski terlihat ganas, alligator gar tidak menimbulkan ancaman bagi manusia. Sejauh ini, tak ada laporan mengenai serangan ikan itu terhadap manusia.
Namun, ikan bajak laut itu menimbulkan bahaya pasif bagi manusia melalui telurnya yang beracun jika tertelan.
Racun dalam telurnya berfungsi sebagai mekanisme pertahanan terhadap predator.
Ikan aligator gar dewasa biasanya memangsa ikan-ikan kecil, tetapi mereka adalah pemakan oportunistik yang juga memakan kepiting biru, kura-kura kecil, burung, hingga mamalia kecil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.