Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Indonesia Akan Diserbu Pengungsi dari Eropa karena Asteroid 2021 PDC, Ini Kata Lapan

Kompas.com - 20/04/2021, 19:45 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Ia menekankan, asteroid tersebut tidak benar-benar ada.

Asteroid yang dibahas dalam video tersebut adalah asteroid fiktif dengan karakteristik dan juga orbit yang direkayasa dalam rangka latihan kesiapsiagaan hadapi malapetaka antariksa,” kata Rhorom saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/4/2021).

Baca juga: Video Viral Jajaran Gunung Mirip Logo Aqua, Ini Penjelasan Danone

Asteroid fiktif tersebut merupakan bagian dari simulasi pada acara Planetary Defense Conference di Wina, Austria, yang akan diadakan pada 26-30 April 2021.

PBB merupakan salah satu yang memprakarsai konferensi tersebut.

“Salah satu agendanya adalah Planetary Defense Conference Exercise dengan kasus asteroid 2021 PDC. Ahli dan pengambil keputusan dilatih dalam pengambilan langkah taktis: pengamatan/pemantauan tindak lanjut hingga perencanaan misi pembelokan asteroid,” papar Rhorom.

Ia mengatakan, pertemuan tersebut diadakan agar adanya pemahaman yang semakin baik tentang lintasan dan ukuran asteroid sehingga prediksi dampak dan area terdampak dari bencana antariksa bisa dilakukan.

Sementara itu, Andi Pangerang Hasanudin, Peneliti Pusat Sains Antariksa Lapan juga mengatakan bahwa informasi mengenai asteroid 2021 PDC adalah simulasi.

“Simulasi semua” ujar saat dihubungi Kompas.com secara terpisah, Selasa (20/4/2021).

Asteroid PDC 2021

Melansir laman JPL NASA, dalam Latihan Konferensi Pertahanan Planet pada 2021 di Wina, Austria itu, skenarionya adalah akan ditemukan asteroid pada 19 April 2021 dengan magnitude tampak 21,5 dan dikonfirmasi keesokan harinya.

Dalam skenario yang dipersiapkan, ssteroid tersebut dinamakan dengan asteroid “2021 PDC”.

Penamaan itu sendiri menggunakan tiga huruf penanda yang merupakan sesuatu yang tidak akan pernah dilakukan untuk asteroid sungguhan atau nyata.

Tujuannya adalah sebagai penanda yang menekankan itu hanya asteroid fiksi.

Dalam simulasi tersebut, asteroid akan mendekati Bumi setelah tiga minggu ditemukan.

Dalam simulasi itu disebutkan, beberapa wilayah seperti Australia dan Indonesia akan selamat dari asteroid tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com