Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta soal Tanaman Porang

Kompas.com - 15/04/2021, 09:05 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Bunga tersebut menarik lalat untuk penyerbukan.

Porang juga memiliki bulbil yakni tonjolan berwarna cokelat berbetuk bulat yang tumbuh di bagian daun porang.

Satu tanaman porang bisa menghasilkan 1-20 bulbil dengan bentuk dan ukuran yang beragam tergantung letak percabangan tulang daun.

Bulbil inilah yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya lebih lanjut selain memakai bagian ubi.

4. Beda dengan suweg

Porang banyak dinilai mirip dengan suweg. Akan tetapi, porang berbeda dengan suweg, dilihat dari keberadaan bulbil di daunnya.

“Dia (porang) di daunnya punya bulbil yang tidak dimiliki suweg,” ujar Ina.

Ina juga menjelaskan, umbi porang berwarna cokelat tua dan bagian dalam kuning atau jingga.

Sementara, suweg umbi berwana putih dengan semburat warna merah jambu atau ungu.

5. Tips tanam porang: dengan sistem terasing

Diberitakan Kompas.com, Kamis (15/4/2021), petani porang asal NTT, Agustinus Adil mengatakan, menanam porang dengan sistem terasering akan mendapatkan hasil yang lebih bagus.

Selain itu, pemupukan juga lebih baik dilakukan secara alami memakai daun-daun kering.

Porang juga harus ditanam di tanah gembur untuk dapat hasil yang berkembang. Bebatuan dan akar kayu dalam tanah juga harus dihilangkan saat akan menanam porang.

Untuk penanaman jarak tanam antar benih sekitar 60 sentimeter.

Selain itu, sebaiknya tidak mencampur tanaman porang dengan tanaman lain karena jika berimpit porang berpotensi tidak berkembang.

Di dalam perkebunan porang juga tidak diperkenankan adanya tanaman kemiri. Hal ini karena akan menyebabkan porang tidak berkembang karena penuh dengan akar.

Porang juga jangan diberi pupuk dan disemprot bahan kimia.

(Sumber: Kompas.com/Penulis: Luthfia Ayu Azanella, Markus Makur | Editor Sari Hardiyanto, Robertus Belarminus, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com