Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Asvi Warman Adam
Profesor Riset LIPI

Profesor Riset bidang Sejarah Sosial Politik LIPI. Lulus doktor dari EHESS (Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales) Paris pada 1990.

Perjalanan Lembaga Riset Sejak Indonesia Merdeka

Kompas.com - 14/04/2021, 14:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Lembaga riset di era Reformasi

Setelah era Reformasi gagasan pembentukan academy of siences ini muncul kembali. Dalam usulan Forum Nasional Frofesor Riset (FNFR) tahun 2018 sebuah tim terdiri dari lima Profesor riset (Lukman Hakim, Syamsuddin Haris, Erman Aminullah, Husen Avicenna, dan I Made Sudiana) mengusulkan pembentukan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional). Di atas lembaga ini terdapat Dewan Kebijakan Iptekin (ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi) yang diketuai Presiden.

Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristanto (CNN Indonesia, 11/04/2021, 02:20), “Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta kepada Jokowi agar membangun BRIN ketika mencalonkannya lagi sebagai Presiden pada 2019 lalu”. Atas dasar itu, ujar Hasto, “BRIN memang perlu di bawah Presiden langsung”.

Menurut tafsiran saya, Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Dewan Kebijakan Iptekin yang membawahi BRIN. Sebagai anggota Dewan Kebijakan antara lain Menteri Keuangan. Ini sesuai dengan model Academy of Sciences yang digagas oleh pendiri LIPI pada 1960-an.

BRIN menyatukan empat lembaga riset (LIPI, BPPT, Batan dan Lapan) sebagai holding research institution. Tugasnya mencakup penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan (litbangjirap) dari hulu ke hilir.

Selain itu BRIN mengoordinasikan riset yang dilakukan oleh Litbang Kementerian termasuk Balitbang daerah di seluruh Indonesia. Dengan demikian kritik yang dilontarkan tentang duplikasi penelitian atau penelitian yang tidak terarah selama ini diharapkan bisa diatasi dengan sistem baru ini.

Balitbang pada kementerian itu tidak sama besar dan kualitasnya. Balitbang Kementerian Pertanian, misalnya, mempunyai tenaga peneliti lebih banyak dari LIPI dan tersebar bukan saja di Jakarta.

Ada pula Kementerian yang sudah terlanjur menghapus Balitbang karena mengantisipasi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

UU tersebut telah menambah batas usia pensiun peneliti (peneliti pertama/muda 58 tahun, peneliti madya 65 dan peneliti utama 70 tahun).

UU Sistem Nasional Iptek menugaskan penyusunan Rencana Induk Pemajuan Iptek jangka panjang (25 tahun), menengah (5 tahun) dan pendek (1 tahun). Rancangan 25 tahun itu menjadi pedoman kegiatan BRIN ke depan.

Rancangan tersebut memuat pemajuan Ilmu pengetahuan dan Teknologi (visi, misi, strategi, sasaran, tahapan, pemberdayaan kelembagaan, pembangunan SDM dan penguatan kapasitas).

Penyusunan rencana induk 25 tahun itu seyogianya juga memanfaatkan konsep yang pernah ditawarkan AIPI dan DRN (sebelum Dewan Riset Nasional ini dibubarkan).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com