JAKARTA, KOMPAS.com - Kapan puasa Ramadhan 1442 Hijriah atau puasa 2021 akan dimulai? Umat Islam akan mengetahuinya setelah adanya penetapan oleh pemerintah melalui sidang isbat.
Sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 1442 H akan digelar Kementerian Agama mulai Senin (12/4/2021) sore ini.
Kepastian soal pelaksanaan sidang isbat pada hari ini disampaikan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (10/4/2021).
Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam Agus Salim menyebutkan, sidang isbat akan digelar dalam tiga tahapan, dimulai pada pukul 16.45 WIB.
Baca juga: Kapan Awal Puasa 2021 dan Cara Menentukan Ramadhan: NU, Muhammadiyah dan Kemenag
Berikut tiga tahapan pelaksanaan sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 1442 H:
Pelaksanaan sidang isbat di antaranya akan melibatkan Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama, Dubes negara sahabat, perwakilan ormas, Lapan, BMKG, dan undangan lainnya.
Selain itu, akan hadir pula perwakilan ormas Islam, seperti NU, Muhammadiyah, Persis, dan Al Washliyah.
Kemenag menyebutkan, sejumlah pemantau hilal akan diturunkan di 86 lokasi dari 34 provinsi di Indonesia.
Seperti diberitakan sebelumnya, ada dua metode untuk menentukan awal Ramadhan. Dua metode itu adalah hisab dan rukyat.
Apa itu rukyat? Rukyatul hilal merupakan aktivitas pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit) saat matahari terbenam menjelang awal bulan pada kalender Hijriah.
Bersama ormas dan para pakar, Kemenag terlebih dulu melakukan perhitungan-perhitungan soal ketinggian hilal.
Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya "salah lihat".
Jika tinggi hilal berada di bawah 2 atau 4 derajat, kemungkinan obyek yang dilihat bukan hilal, melainkan bintang, lampu kapal, atau obyek lainnya.
Perlu diketahui, hilal bisa dilihat dengan ketinggian minimal 2 derajat, elongasi (jarak sudut matahari-bulan) 3 derajat, dan umur minimal 8 jam saat ijtimak.
Jika ketinggiannya di bawah itu, artinya belum rukyat.