KOMPAS.com - Pemerintah berencana menambah fungsi Bandara Kertajati sebagai bengkel pesawat, selain untuk mengangkut penumpang dan kargo.
Rencana tersebut telah dibahas dalam rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/3/2021).
Sejak diresmikan pada Mei 2018, bandara yang menelan biaya Rp 2,6 triliun itu memang sepi penerbangan.
Mengapa Bandara Kertajati sepi?
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, alasan utama bandara itu sepi adalah persoalan aksesabilitas, akses yang sulit dijangkau.
Baca juga: 4 Fakta soal Bandara Kertajati yang Akan Dijadikan Bengkel Pesawat
Sebab, akses ke bandara saat ini bisa dilakukan melalui jalan raya dengan kondisi rawan macet dan terlalu jauh.
"Kertajati itu intinya aksesbilitas," kata Djoko kepada Kompas.com, Kamis (1/4/2021).
Menurut Djoko, Bandara Kerjati berpotensi ramai ketika sejumlah tol sudah selesai dan terhubung, termasuk melalui Tol Cipali.
Apalagi, bandara tersebut juga akan memiliki layanan kereta bandara.
"Jadi sampai sekarang masih belum selesai, itu aja masalahnya," jelas dia.
"Kendalanya dulu memang belum selesai dan sudah diresmikan, banyak masalah juga. Gubernur Jawa Barat yang dulu itu memaksakan diri, dia lepas tangan," lanjut Djoko.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Bandara Kertajati akan optimal jika Tol Cisumdawu selesai dibangun.
"Bandara Kertajati ini belum berfungsi optimal karena Tol Cisumdawu belum selesai. Tapi, tadi disampaikan Menteri PUPR bahwa Desember 2021 akan terhubung," kata Ridwan, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (30/3/2021).
Baca juga: Rencana Baru Jokowi untuk Bandara Kertajati: Buka Bengkel Pesawat
Bandara Kertajati merupakan salah satu kawasan yang masuk dalam Rebana Metropolitan.
Dari 13 kota industri baru yang akan dibangun di Rebana Metropolitan, Kertajati rencananya akan menjadi kota baru dengan konsep aerocity.
"Patimban dengan kota maritimnya dan Kertajati dengan aerocity-nya," ujar Ridwan Kamil.
Rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan, Bandara Kertajati juga akan dikonsentrasikan untuk umrah dan haji warga Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah.
"Sesuai arahan Presiden, umrah dan haji warga Jabar dan sebagian Jateng kita konsentrasikan di Kertajati," ujar Budi.
Baca juga: Rencana Pemerintah, Bandara Kertajati untuk Penerbangan Haji, Umrah, hingga Perawatan Pesawat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.