Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habiskan Dana Triliunan Rupiah, Mengapa Bandara Kertajati Sepi?

Kompas.com - 01/04/2021, 11:34 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah berencana menambah fungsi Bandara Kertajati sebagai bengkel pesawat, selain untuk mengangkut penumpang dan kargo.

Rencana tersebut telah dibahas dalam rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/3/2021).

Sejak diresmikan pada Mei 2018, bandara yang menelan biaya Rp 2,6 triliun itu memang sepi penerbangan.

Mengapa Bandara Kertajati sepi?

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, alasan utama bandara itu sepi adalah persoalan aksesabilitas, akses yang sulit dijangkau.

Baca juga: 4 Fakta soal Bandara Kertajati yang Akan Dijadikan Bengkel Pesawat

Sebab, akses ke bandara saat ini bisa dilakukan melalui jalan raya dengan kondisi rawan macet dan terlalu jauh.

"Kertajati itu intinya aksesbilitas," kata Djoko kepada Kompas.com, Kamis (1/4/2021).

Menurut Djoko, Bandara Kerjati berpotensi ramai ketika sejumlah tol sudah selesai dan terhubung, termasuk melalui Tol Cipali.

Apalagi, bandara tersebut juga akan memiliki layanan kereta bandara.

"Jadi sampai sekarang masih belum selesai, itu aja masalahnya," jelas dia.

"Kendalanya dulu memang belum selesai dan sudah diresmikan, banyak masalah juga. Gubernur Jawa Barat yang dulu itu memaksakan diri, dia lepas tangan," lanjut Djoko.

Respons Gubernur Jabar

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Bandara Kertajati akan optimal jika Tol Cisumdawu selesai dibangun.

"Bandara Kertajati ini belum berfungsi optimal karena Tol Cisumdawu belum selesai. Tapi, tadi disampaikan Menteri PUPR bahwa Desember 2021 akan terhubung," kata Ridwan, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (30/3/2021).

Baca juga: Rencana Baru Jokowi untuk Bandara Kertajati: Buka Bengkel Pesawat

Bandara Kertajati merupakan salah satu kawasan yang masuk dalam Rebana Metropolitan.

Dari 13 kota industri baru yang akan dibangun di Rebana Metropolitan, Kertajati rencananya akan menjadi kota baru dengan konsep aerocity.

"Patimban dengan kota maritimnya dan Kertajati dengan aerocity-nya," ujar Ridwan Kamil.

Rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan, Bandara Kertajati juga akan dikonsentrasikan untuk umrah dan haji warga Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah.

"Sesuai arahan Presiden, umrah dan haji warga Jabar dan sebagian Jateng kita konsentrasikan di Kertajati," ujar Budi.

Baca juga: Rencana Pemerintah, Bandara Kertajati untuk Penerbangan Haji, Umrah, hingga Perawatan Pesawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com