Kemudian saat Indonesia berdaulat penuh, MUlti Film kembali ke pihak Indonesia dan dinamai Pusat Pilem Negara (PPN). Setelah itu berubah nama lagi menjadi Pusat Film Negara (PFN), lalu Pusat Produksi Film Negara (PPFN).
Baca juga: Selamat Hari Film Nasional! 7 Film Indonesia Ini Bisa Kamu Tonton di Viu
Penetapan Hari Film Nasional
Mengutip Harian Kompas, 5 April 1981, tanggal 30 Maret ditetapkan sebagai Hari Film Nasional dalam Konferensi kerja Dewan Film Indonesia bersama Organisasi Perfilman pada 11 Oktober 1962 di Jakarta. Berikut bunyi ketetapannya:
"Menetapkan hari shooting pertama dalam pembuatan film nasional yang pertama DARAH DAN DOA (The Long March) sebagai Hari Film Nasional".
The Long March atau Darah dan Doa adalah film berwarna hitam putih produksi 1950 oleh Usmar Ismail selaku sutradara sekaligus sebagai produser (Perfini).
Film ini mengisahkan perjalanan panjang (long march) prajurit Republik Indonesia yang diperintahkan kembali ke pangkalan semula dari Yogyakarta ke Jawa Barat.
Sejak saat itu, 30 Maret dianggap sebagai Hari Film Nasional. Usmar Ismail (Perfini) dan Djamaludin Malik (Persari) diangkat sebagai Bapak Perfilman Nasional.
Baca juga: 5 Rekomendasi Film Indonesia yang Menyabet Penghargaan Internasional
Keppres Nomor 25 Tahun 1999
Tetapi pemerintah baru mengeluarkan peraturan perundangan resmi mengenai penetapan Hari Film Nasional pada 1999 melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 25 Tahun 1999.
Dikutip dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Keppres tersebut ditetapkan di Jakarta pada 29 Maret 1999 oleh Presiden RI BJ Habibie.
Adapun tujuan penetapan 30 Maret adalah sebagai Hari Film Nasional sebagai upaya meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi para insan film Indonesia.
Selain itu, untuk meningkatkan prestasi yang mampu mengangkat derajat film Indonesia secara regional, nasional, dan internasional.
Mengutip Kompas.com, Selasa (30/3/2021), tahun ini tema yang diusung adalah "100 Tahun Usmar Ismail".
HFN menjadikan hari ini sebagai momentum bersejarah untuk mengenang karya Usmar Ismail sebagai bapak Perfilman Indonesia.
Dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, beberapa film karya Usmar Ismail juga disebutkan bisa dinikmati dari tanggal 26 hingga 30 Maret 2021 secara daring.
Baca juga: Profil Timo Tjahjanto, Sutradara Film Remake Train to Busan