Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 17 Maret: 10 Negara Kasus Tertinggi | Vaksinasi pada Wanita Hamil Disebut Bisa Lindungi Bayi

Kompas.com - 17/03/2021, 08:20 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu(17/3/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 121.214.666 (121 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 97.786.296 (97 juta) pasien telah sembuh, dan 2.681.564 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 20.746.806 dengan rincian 20.658.165 pasien dengan kondisi ringan dan 88.641 dalam kondisi serius.

Baca juga: [POPULER TREN] 17 Negara Tangguhkan Vaksin AstraZeneca | Cara Bayar UTBK SBMPTN 2021

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

  1. Amerika Serikat: 30.189.887 kasus, 549.195 orang meninggal, total sembuh 22.359.234
  2. Brasil: 11.609.601 kasus, 282.400 orang meninggal, total sembuh 10.204.541
  3. India: 11.438.464 kasus, 159.079 orang meninggal, total sembuh 11.043.377
  4. Rusia: 4.409.438 kasus, 92.937 orang meninggal, total sembuh 4.014.220
  5. Inggris: 4.268.821 kasus, 125.690 orang meninggal, total sembuh 3.548.731
  6. Perancis: 4.108.108 kasus, 91.170 orang meninggal, total sembuh 275.360
  7. Italia: 3.258.770 kasus, 103.001 orang meninggal, total sembuh 2.619.654
  8. Spanyol: 3.200.024 kasus, 72.565 orang meninggal, total sembuh 2.857.714
  9. Turki: 2.911.642 kasus, 29.623 orang meninggal, total sembuh 2.734.862
  10. Jerman: 2.594.675 kasus, 74.431 orang meninggal, total sembuh 2.374.200. 

Baca juga: UPDATE: Tambah 5.414, Kasus Covid-19 Indonesia Capai 1.430.458 Orang

Indonesia

Pedagang yang tidak mengenakan masker berjalan di depan mural yang berisi pesan waspada virus Corona di Petamburan, Jakarta, Rabu (16/09)Antara Foto/Aprillio Akbar Pedagang yang tidak mengenakan masker berjalan di depan mural yang berisi pesan waspada virus Corona di Petamburan, Jakarta, Rabu (16/09)

Update hingga Selasa (16/3/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 5.414. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 1.430.458 orang.

Sedangkan untuk kasus pulih, juga ada penambahan sebanyak 7.716 orang, sehingga total pasien yang telah sembuh menjadi 1.257.663 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 180 orang, sehingga total menjadi 38.753 orang korban meninggal.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 180 Orang, Pasien Meninggal akibat Covid-19 Capai 38.753

Malaysia

Petugas wanita menyemprotkan desinfektan di sebuah pasar, yang ditutup saat pengendalian pergerakan untuk menghambat penularan virus corona (COVID-19), di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (24/3/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng/hp/djoANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng Petugas wanita menyemprotkan desinfektan di sebuah pasar, yang ditutup saat pengendalian pergerakan untuk menghambat penularan virus corona (COVID-19), di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (24/3/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng/hp/djo

Pemerintah Malaysia bakal mengizinkan pelaksanaan bazar Ramadhan dan bazar Idul Fitri di seluruh negara bagian negara tersebut pada Ramadhan kali ini.

"Musyawarah komite teknis hari ini setuju untuk mengizinkan operasi Bazar Ramadan dan Bazar Idul Fitri di seluruh negeri sepanjang Ramadan ini," ujar Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yakoob di Kuala Lumpur, Selasa (16/3/2021).

Dia mengatakan, rapat komite teknis turut berbincang beberapa perkara bagi memudahkan umat Islam membuat persiapan.

Sejumlah SOP penting yang perlu dipatuhi diantaranya lokasi di kawasan terbuka, menyediakan jalan satu arah yakni pintu masuk dan keluar berbeda, pendaftaran aplikasi My Sejahtera di pintu masuk, pembatasan jumlah pengunjung.

Kemudian waktu operasi bazar Ramadan dari jam 15.00 petang hingga 20.00 malam dan Bazar Idul Fitri dari jam 10.00 pagi hingga 24.00 tengah malam.

Baca juga: Dituding Abai Aturan hingga 69 Deportan Positif Covid-19, Ini Jawaban KJRI di Malaysia

Filipina

Dilansir Reuters, Selasa (16/3/2021), ibu kota Filipina, Manila, akan memperluas cakupan larangan bepergian bagi warga di bawah umur agar mereka tetap berada di dalam rumah, termasuk warga berusia di bawah 18 tahun, selama dua minggu mulai Rabu (17/3/2021).

Manila memperketat pembatasan sosial untuk pencegahan penyebaran virus corona dalam upaya untuk mengatasi lonjakan kasus baru Covid-19.

Hanya mereka yang berusia 18-65 tahun yang akan diizinkan keluar dari rumah mereka, kata Otoritas Pembangunan Metro Manila dalam sebuah pernyataan, dengan mengutip kesepakatan di antara para wali kota.

Perluasan cakupan batas usia itu diberlakukan setelah lima bulan pihak berwenang mengizinkan orang berusia 15 hingga 65 tahun untuk bepergian dalam upaya menghidupkan lagi ekonomi.

Filipina akhir tahun lalu mulai melonggarkan salah satu penguncian terpanjang dan terketat di dunia meskipun aturan bahwa siapa pun yang berusia di bawah 15 tahun harus tetap tinggal di dalam rumah tetap berlaku di Manila.

Selengkapnya, baca di sini.

Baca juga: Filipina Laporkan Kasus Pertama Varian Baru Virus Corona yang Terdeteksi di Brazil

Brasil

Negara di Amerika Selatan, Brasil, melaporkan tambahan 2.841 pasien yang meninggal dunia akibat virus corona pada Selasa (16/3/2021).

Penambahan tersebut sekaligus menjadi yang tertinggi hingga sejauh ini menjelang dilantiknya Menteri Kesehatan baru Brasil Marcelo Queiroga.

Queiroga meminta warga Brasil untuk memakai masker dan mencuci tangan, tetapi berhenti mendukung jarak sosial atau penguncian untuk menghentikan penyebaran virus.

"Ini adalah langkah-langkah sederhana tetapi penting, karena orang-orang dengan tindakan ini dapat menghindari penutupan ekonomi negara," kata Queiroga.

Penunjukan resmi Queiroga, yang berkampanye untuk Presiden Jair Bolsonaro pada 2018 dan bertugas di tim transisi, diharapkan pada Rabu (17/3/2021).

Selengkapnya, baca di sini.

Baca juga: Update Corona Global 13 Maret: 5 Negara Kasus Terbanyak | Brasil Alami Gelombang Kedua

Israel

Ilustrasi Vaksin Covid-19Shutterstock Ilustrasi Vaksin Covid-19

Perempuan hamil yang divaksinasi Covid-19 dapat memberikan perlindungan kepada bayinya, menurut sebuah studi baru di Israel.

Menurut penelitian yang dilakukan pada Februari, antibodi terdeteksi pada 20 wanita yang diberikan dosis vaksin Pfizer/BioNTech selama trimester ketiga kehamilan dan pada bayi baru lahir, melalui transfer plasenta.

"Temuan kami menyoroti bahwa vaksinasi perempuan hamil dapat memberikan perlindungan ibu dan bayi dari infeksi SARS-CoV-2," kata penelitian tersebut dikutip dari Reuters, Rabu (17/3/2021).

Baca juga: Setelah Suntik Vaksin Terasa Peradangan pada Tubuh, Ahli Sebut Kurang Tidur

Temuan oleh para peneliti dari Hadassah Medical Center Yerussalem itu dibagikan di medRxiv-layanan distribusi online untuk naskah penelitian yang tidak diterbitkan dan belum ditinjau sejawat.

Kemudian, temuan tersebut dihasilkan dari penelitian berskala kecil.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengukur efek vaksinasi pada berbagai tahap kehamilan, dan keamanan serta kemanjuran berbagai vaksin yang sekarang tersedia.

Selengkapnya, baca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com