Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Vertigo Bisa Berakibat Fatal?

Kompas.com - 14/03/2021, 12:04 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vertigo, salah satu gangguan kesehatan yang terjadi pada kepala, tak boleh dianggap enteng.

Jika tak ditangani serius, bisa membawa akibat fatal terhadap penderita vertigo.

Neurolog dan Direktur RS Pusat Otak Nasional, dr Mursyid Bustami, Sp.S(K), KIC-MARS mengatakan, vertigo merupakan gejala yang ditandai sensasi pusing seperti berputar, baik diri sendiri yang terasa berputar maupun sekeliling yang terasa berputar.

Ia menyebutkan, vertigo bisa menyebabkan kondisi yang berakibat fatal, bergantung pada jenisnya.

"Vertigo ada yang perifer dan ada yang sentral. Yang fatal adalah vertigo sentral yaitu gejala vertigo yang disebabkan ada gangguan di otak kecil atau batang otak," ujar Mursyid saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Faktor penyebab kondisi fatal vertigo

Perlu diketahui, ada dua jenis vertigo yakni vertigo perifer dan vertigo sentral.

Vertigo sentral terjadi saat ada masalah di otak. Penyebabnya mungkin termasuk stroke, cedera otak traumatis, infeksi, tumor otak, atau multiple sclerosis.

Sementara, vertigo perifer terjadi karena ada masalah di telinga bangian dalam atau saraf vestibular.

Adapun saraf vestibular menghubungkan telinga bagian dalam dengan otak.

Baca juga: Kisah Perempuan Asal Sorong yang Tidak Bisa Bangun Gara-gara Vertigo

Vertigo yang bisa menyebabkan kondisi fatal adalah vertigo sentral. Penyebabnya bisa beberapa faktor.

"Bisa dari banyak faktor, seperti gangguan aliran ke otak, atau bisa juga penyebab lain seperti tumor, dan lainnya," ujar Mursyid.

Ada tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah kondisi vertigo menjadi lebih buruk atau menuju kondisi fatal.

Oleh karena itu, penting mengetahui penyebab munculnya vertigo.

"Misalnya bila penyebab gangguan aliran darah atau vertigo sebagai salah satu gejala stroke tentu sebagian besar bisa dicegah dengan mengendalikan faktor risiko (hipertensi, diabetes, gangguan irama jantung, merokok, tinggi kolesterol, dan lainnya) dan mengubah gaya hidup ke arah pola hidup sehat dan seimbang," kata Mursyid.

Jika vertigo disebabkan faktor lain, menurut dia, tidak akan muncul secara mendadak.

Sebab, diagnosis vertigo membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut seperti pemeriksaan radiologi dan laboratorium.

Diagnosis vertigo

Kompas.com, 6 Februari 2021, memberitakan, dokter spesialis saraf atau neurologis dari California, AS, Ilan J Danan, mengatakan, vertgo sering didiagnosis secara klinis dengan riwayat menyeluruh dan pemeriksaan klinis.

Danan menjelaskan, tindakan tes dan observasi klinis tertentu, seperti tes impuls kepala atau manuver Dix-Hallpike (pasien dengan cepat diturunkan dari posisi duduk ke posisi terlentang), dapat membantu saat menilai vertigo.

Pada kesempatan tertentu, pengujian tambahan, seperti pencitraan atau tes sistem pendengaran atau vestibular (keseimbangan) mungkin direkomendasikan.

Baca juga: Vertigo: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com