Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Sebut 1 dari 4 Orang di Dunia Alami Gangguan Pendengaran pada 2050

Kompas.com - 12/03/2021, 07:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, 1 dari 4 orang di dunia bisa mengalami gangguan pendengaran pada tahun 2050.

Pernyataan ini disampaikan WHO di laman resminya, 2 Maret 2021, berdasarkan laporan penelitian yang dirilis di hari yang sama.

Dalam lampiran itu disebutkan pada tahun 2050 diperkirakan 2,5 miliar orang berpotensi memiliki gangguan pendengaran dengan tingkat tertentu.

Baca juga: 4 Gejala Awal Gangguan Pendengaran akibat Penggunaan Headset

Lebih lanjut, 700 juta dari jumlah itu akan membutuhkan bantuan alat pendengaran dan layanan rehabilitasi.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut gangguan pendengaran tidak hanya berdampak pada kemampuan orang dalam berkomunikasi, belajar, dan mencari nafkah.

Namun juga dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan penderita dan kemampuannya dalam menjalin dan mempertahankan hubungan dengan pihak lain.

Temuan WHO

Banyak penderita gangguan telinga yang tidak mengakses perawatan akibat kurangnya informasi yang akurat dan juga adanya stigma tertentu terhadap penyakit telinga dan gangguan pendengaran.

Bahkan, di pihak pelayan kesehatan juga masih memiliki pengetahuan yang terbatas terkait apa yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan indra pendengaran ini.

Tak hanya itu, mereka juga memiliki keterbatasan dalam melakukan identifikaai awal juga dalam proses penanganannya. 

Semua itu membuat pelayanan yang diberikan juga tidak optimal atau terhambat. 

Baca juga: Gangguan Pendengaran Bisa Bikin Anak Telat Bicara, Kenali Tanda-tandanya

WHO menyebutkan, masalah ini menjadi semakin terlihat kompleks di negara-negara dengan penghasilan rendah. Karena di negara-negara miskin hanya memiliki 1 dokter spesialis THT untuk setiap satu juta penduduknya. 

Tidak hanya pakar kesehatan yang menjadi barang mewah, keberadaan tenaga seperti terapis wicara dan guru tuna rungu, juga sama langkanya.

Kondisi ini tidak hanya memberikan keterbatasan pada orang yang membutuhkan pelayanan, namun juga beban kerja berat pada ahli atau tenaga yang menanggung begitu banyak orang.

Mencegah gangguan pendengaran

Upaya pencegahan gangguan pendengaran bisa berbeda-beda bentuknya, tergantung pada usia.

Misalnya pada anak-anak, hampir 60 persen gangguan pendengaran dapat dicegah dengan imunisasi rubella dan meningitis, peningkatan perawatan ibu dan bayi, dan sebagainya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Diikuti 6 Kandidat, Bagaimana Sistem Pemilihan Presiden Iran Digelar?

Diikuti 6 Kandidat, Bagaimana Sistem Pemilihan Presiden Iran Digelar?

Tren
Daftar Kode Rahasia Meteran Listrik PLN, Bisa Cek Kebocoran Arus hingga Periksa Daya

Daftar Kode Rahasia Meteran Listrik PLN, Bisa Cek Kebocoran Arus hingga Periksa Daya

Tren
Daftar Ormas Keagamaan yang Tolak Izin Tambang dari Jokowi

Daftar Ormas Keagamaan yang Tolak Izin Tambang dari Jokowi

Tren
Profil Simon Aloysius Mantiri, Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Utama Pertamina

Profil Simon Aloysius Mantiri, Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Utama Pertamina

Tren
Tak Kunjung Hilang, Benarkah Pemberantasan Judi Online di Indonesia Sulit Dilakukan?

Tak Kunjung Hilang, Benarkah Pemberantasan Judi Online di Indonesia Sulit Dilakukan?

Tren
Bukan Sepanjang Bulu Sikat, Ini Takaran Pasta Gigi untuk Cegah Gigi Berlubang

Bukan Sepanjang Bulu Sikat, Ini Takaran Pasta Gigi untuk Cegah Gigi Berlubang

Tren
Tak Banyak yang Tahu Vitamin F, Berikut Beragam Manfaatnya

Tak Banyak yang Tahu Vitamin F, Berikut Beragam Manfaatnya

Tren
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Filipina, Kick Off Pukul 19.30 WIB

Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Filipina, Kick Off Pukul 19.30 WIB

Tren
Minum Apa biar Asam Urat Turun? Berikut 5 Daftarnya

Minum Apa biar Asam Urat Turun? Berikut 5 Daftarnya

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Penjelasan BKN soal Jadwal Seleksi CPNS 2024 | 5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto

[POPULER TREN] Penjelasan BKN soal Jadwal Seleksi CPNS 2024 | 5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tren
Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com