Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trending Myanmar hingga 1 Juta Twit, Apa yang Terjadi di Sana?

Kompas.com - 01/03/2021, 16:28 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Hari itu disebut sebagai hari paling berdarah dalam serangkaian aksi protes menentang kudeta militer 1 Februari 2021, yang menggulingkan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi.

Jika ditotal, jumlah pengunjuk rasa yang tewas sejak kudeta militer menjadi sedikitnya 21 orang.

Hal itu disampaikan Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagaimana dilansir Reuters.

Aksi demonstrasi menolak kudeta militer pada Minggu tersebut dilaporkan berubah menjadi kerusuhan. Militer Myanmar mengatakan, seorang polisi juga tewas dalam kerusuhan.

Suu Kyi dijatuhi dakwaan tambahan

Meski terus menelan korban jiwa, namun rakyat Myanmar masih teguh melakukan aksi protes, yang kembali dilangsungkan pada hari ini, Senin (1/3/2021).

Melansir Channel News Asia, aksi protes hari ini bertepatan dengan keputusan pengadilan menjatuhkan dakwaan tambahan terhadap Suu Kyi.

Suu Kyi tampak sehat ketika dia hadir dalam sidang pengadilan, yang dilaksanakan melalui konferensi video di ibu kota, Naypyidaw.

Meski demikian, pengacara Suu Kyi, Min Min Soe mengatakan kepada Reuters, Suu Kyi tampak mengalami penurunan berat badan, dan mengajukan permintaan untuk bertemu dengan tim hukumnya.

Pemimpin NLD itu tidak terlihat di depan umum sejak pemerintahannya digulingkan dalam kudeta militer 1 Februari 2021. Dia ditahan bersama dengan para pemimpin partai lainnya.

Suu Kyi awalnya dituduh mengimpor enam radio walkie-talkie secara ilegal. Belakangan, tuduhan melanggar undang-undang bencana alam dengan melanggar protokol pencegahan virus corona ditambahkan.

Min Min Soe mengatakan, persidangan hari ini menjatuhkan dakwaan tambahan terhadap Suu Kyi, yakni pelanggaran atas larangan publikasi informasi yang dapat menyebabkan ketakutan atau kepanikan atau mengganggu ketenangan publik.

Larangan tersebut merupakan bagian dari hukum pidana era kolonial.

Min Min Soe menambahkan, sidang berikutnya akan digelar pada 15 Maret 2021.

Baca juga: Aksi Protes di Myanmar, Warga Beri Kesaksian Dugaan Kasus Penembakan

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Aung San Suu Kyi, Pemimpin de facto Myanmar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com