Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Puluhan Wartawan Terkapar Usai Divaksin Corona

Kompas.com - 27/02/2021, 20:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Sebuah informasi yang menyebutkan adanya puluhan wartawan yang terkapar usai disuntik vaksin covid-19, beredar di media sosial Facebook dan aplikasi berbagi pesan WhatsApp.

Dari konfirmasi yang dilakukan Kompas.com, informasi tersebut ada yang perlu diluruskan

Narasi yang beredar

Informasi yang mengatakan adanya puluhan wartawan terkapar usai disuntik vaksin tersebut salah satunya diunggah oleh akun Ria Syekira

Adapun narasi yang dituliskan:

"#CopasLintasBalikpapanPost

Sejumlah jurnalis dilarikan ke rumah sakit (RS) pasca mendapat vaksin Covid-19, di Hall A Basket Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (25/2/2021). News Anchor JawaposTV, Dean Cahyani, harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darirat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kebayoran Lama, Jakarta Selatan usai menjalani vaksin Covid-19 di Gelora Bung Karno (GBK).

Kepada awak media, Dean menjelaskan bahwa usai menjalani vaksin, dia merasa mual dan pusing dan diikuti dengan pembengkakan pada kedua mata dan bibirnya.

“Jadi tadi setelah vaksin, saya langsung ke kantor buat siaran. Pas mau mulai, saya langsung merasa mual dan pusing. Semua pada panik, karena mata dan bibir alami bengkak, kemungkinan alergi” kata Dean di Ruang IGD, Kamis (25/2/2021) malam.

Dean juga mengakui efek lain yang dialaminya adalah gangguan penglihatan. Dia tidak bisa melihat karena pembengkakan di kedua matanya itu.

Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dokter Siti Nadia Tarmidzi, yang dikonformasi awak media, mengatakan puluhan wartawan terkapar setelah divaksin. Ada yang pusing dan mual-mual hingga pingsan. Kemenkes kemudian membawa mereka ke RS untuk observasi.

Dari hasil observasi diketahui, banyak wartawan begadang dan tidur di atas pukul 22.00. "Hal ini sangat berpengaruh ke metabolisme tubuh yang mau divaksin. Ini juga berpengaruh ke tensi dan kadar darah seseorang. Bahkan ada yang ditensi sampai 160 atau 170. Jadi, buat jurnalis yang dua pekan lagi terima suntikan kedua, atau yang akan divaksin pertama dimohon tidak begadang sehari sebelum vaksinasi," kata Siti Nadia.

Selain itu, banyak wartawan tidak sarapan sebelum divaksin. Keinginan cepat datang dan cepat selesai membuat banyak wartawan tidak sarapan dengan baik. Jenis sarapannya juga tidak bergizi dan ini juga sangat berpengaruh ke kondisi tubuh, terutama rendahnya gula darah.

Artikel : Lampungpro.co"

Postingan dengan narasi mirip juga menyebar di aplikasi berbagi pesan WhatsApp

Tangkapan layar pesan mengenai wartawan yang terkapar setelah melakukan vaksinasi Covid-19.Grup WhatsApp Tangkapan layar pesan mengenai wartawan yang terkapar setelah melakukan vaksinasi Covid-19.

Konfirmasi Kompas.com

Saat dikonfirmasi, Nadia mengatakan informasi yang menyebut adanya puluhan wartawan yang terkapar setelah divaksin adalah tidak benar.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com