Baca juga: [HOAKS] Video Bajaj Hanyut Terbawa Arus Banjir Diklaim di Semarang
Bagus meyakini, jika keenam poin rekomendasi tersebut dijalankan dengan optimal, maka Jakarta bisa menangani banjir yang selalu terjadi.
"Bisa jika asalkan serius (meskipun wilayah Jakarta terbilang rendah, meskipun terjadi cuaca ekstrem)," ujar dia.
Terkait dengan cuaca ekstrem, Bagus menilai, hal berkaitan dengan pemanasan global.
Oleh karena itu, tidak hanya Jakarta, Indonesia harus mulai menunjukkan komitmennya untuk menghentikan hal itu.
"Yakni meninggalkan segera penggunaan energi kotor dan beralih ke energi baru terbarukan dgn transisi yg berkeadilan juga memastikan tidak ada lagi kebakaran hutan dan alih fungsi hutan menjadi perkebunan monokultur," kata Bagus.
Ia menilai, saat ini pemerintah belum menunjukkan keseriusannya dalam mengatasi permasalahan bajir.
"Alih-alih melakukan tindakan mitigasi dan adaptasi untuk meminamilisir dampak bencana ekologis, Pemerintah tak juga memiliki political will untuk melakukan koreksi terhadap arah kebijakan ruang yang semakin eksploitatif terhadap alam," kata Bagus.
"Kita tahu, bahwa krisis iklim disebabkan oleh kebijakan pembangunan dan ekonomi yang terus menggerus alam," ujar dia.
Baca juga: Anies Tinjau Banjir di Kemang, Warga: Pak Tolong, Enggak Ada Air