Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Kelab Malam di AS Terbakar karena Kembang Api, 100 Orang Tewas

Kompas.com - 20/02/2021, 08:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 18 tahun yang lalu, tepatnya 20 Februari 2003, sebuah kelab malam The Station yang ada di Kota West Warmick, Pulau Rhode, New England, AS terbakar.

Dilaporkan sedikitnya ada 100 orang yang meninggal dan lebih dari 200 yang lainnya mengalami luka-luka.

Dikutip dari History, peristiwa ini tercatat sebagai kebakaran paling mematikan di AS setelah sebelumnya kejadian serupa terjadi di negara bagian Kentucky pada tahun 1977 dan menewaskan 165 orang.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kebakaran Kereta Bawah Tanah di Korsel, 198 Orang Meninggal

Penyebab kebakaran

Mengutip AP News, (20/2/2019) penyebab kebakaran diduga berasal dari kembang api yang dinyalakan sebagai bentuk sambutan kepada band yang akan tampil saat itu yaitu Great White.

Naas, percikan kembang api itu ternyata mengenai busa peredam suara yang ada di dinding klub tersebut.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami Terjang Irian Jaya, 108 Orang Meninggal

Api pun dengan cepat menjalar dan membesar menjangkau sepenjuru klub malam yang dipadati pengunjung itu.

Disebutkan, ada sekitar 400 orang pengunjung yang memadati kelab di malam itu saat kejadian.

Mereka berebut untuk menuju ke pintu keluar di tengah situasi panik dan akses yang terbatas.

Akhirnya, banyak di antara pengunjung yang terjebak dan tewas. Kebanyakan ditemukan menumpuk di sekitar pintu keluar tersebut. Jika pun ada yang selamat, mereka mengalami luka bakar yang parah.

Lokasi kelab malam ini sekarang telah diubah menjadi monumen peringatan akan kejadian kebakaran maut yang terjadi di 2003 itu.

Meski situs ini tidak dikelola secara formal, namun ada saja beberapa orang yang mendatanginya setiap Rabu untuk menunjukkan bela sungkawanya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Makam Raja Tutankhamun Penguasa Mesir Dibuka

Pemilik klub dan manajer band dihukum

Pemilik klub malam tersebut, Jeffrey san Michael Derderian beserta manager Great White, Daniel Biechele sebagai pihak yang dinilai bertanggungjawab, dituntut dengan tuntutan pembunuhan tidak disengaja.

Sekitar pukul 11 malam, sebelum penampilan Great White dimulai Biechele memasang sejumlah kembang api di belakang para personel.

Akibatnya mereka dihukum menjalani masa tahanan untuk mempertanggungjawabkan apa yang terjadi.

Biechele didakwa 15 tahun penjara, karena telah memasang kembang api tanpa izin sehingga membunuh 100 orang. Ia pun mengakui kesalahannya.

Michael Derderian juga mengaku bersalah atas perannya memelihara Station dan menerima hukuman penjara dengan masa yang sama.

Terakhir adalah Jeffrey, ia mendapat hukuman percobaan selama 10 tahun.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 8 Pemain Manchester United Tewas dalam Tragedi Munich 1958

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com