Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Kembar di Lampung Selatan, BMKG Minta Masyarakat Tetap Waspada

Kompas.com - 13/02/2021, 14:31 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Dua guncangan gempa bumi dengan kekuatan di atas magnitudo 5 terjadi di perairan barat daya Pesisir Barat, Lampung, pada hari ini, Sabtu (13/2/2021) pukul 11.18 WIB dan 11.30 WIB.

Bukan hanya waktu, merujuk informasi yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Twitter, kedua gempa terjadi di titik yang juga berdekatan.

Gempa pertama berada di titik 6,81 LS, 103,30 BT atau 193 km barat daya Pesisir Barat, Lampung.

Sementara, gempa kedua ada di 6,34 LS, 103,57 BT atau 134 km barat daya pesisir barat Lampung.

Episentrum dari masing-masing gempa terjadi di kedalaman 10 km.

Baca juga: 646 Gempa Terjadi di Indonesia Selama Januari 2021, Ini Imbauan BMKG

Kepala Bidang Mitigasi Bencana Gempabumi da Tsunami BMKG, Daryono menyebutnya sebagai gempa kembar atau doublet earthquake.

"Itu tadi bisa disebut sebagai gempa kembar atau doublet earthquake. Selisihnya hanya 12 menit," kata Daryono saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (13/2/2021).

Ia mengatakan, dua gempa dapat disebut sebagai sebagai gempa kembar atau doublet earthquake harus memenuhi 3 aspek yaitu waktu, lokasi, dan kekuatan.

Kedua gempa yang mengguncang selatan Lampung itu memenuhi ketiganya, terjadi di lokasi dan waktu yang hampir berdekatan, juga memiliki kekuatan yang nyaris sama.

Baca juga: Gempa Magnitudo 7,7 Picu Tsunami Kecil di Pasifik Selatan

Akan tetapi, ia membantah jika terjadinya gempa kembar seperti ini menjadi indikasi akan terjadi fenomena lain setelahnya.

"Oh enggak, enggak ada (mengindikasikan apa pun). Tapi yang pasti dengan kekuatan yang 5 itu kan patut kita cermati. Gempa kembar pernah terjadi di Lombok, di Bengkulu tahun 2007 itu juga pernah, ini memang menarik dengan ada peningkatan (aktivitas kegempaan di Enggano) ini," ujar Daryono.

Daryono menjelaskan, dua gempa yang terjadi di selatan Lampung masih menjadi perhatian BMKG, karena sebelumnya aktivitas kegempaan di Enggano, Bengkulu, juga belum selesai sejak Januari lalu.

"Dengan meningkatnya aktivitas di Enggano, Bengkulu, dan selatan Lampung ini, kami BMKG akan terus memantau apakah ini hanya sekadar aktivitas biasa yang kemudian luruh dan selesai, ataukah ada berikutnya," kata dia.

Di zona megathrust

Melihat titik terjadinya ada di zona megathrust, ia khawatir dua gempa yang terjadi tadi hanya sebagai pembuka gempa lainnya pada waktu yang akan datang.

Untuk itu, semua pihak diminta lebih waspada.

BMKG mengeluarkan informasi bahwa gempa-gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami meski kedalamannya cukup dangkal.

Daryono mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan segera menjauhi wilayah pantai jika kembali terjadi gempa besar.

"Masyarakat pesisir juga harus kian waspada, jika merasakan gempa kuat dan sedang ada di pantai, sebaiknya segera meninggalkan pantai, karena enggak tahu gempa itu berpotensi tsunami atau tidak" kata Daryono.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tas Siaga Bencana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com