Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imlek 2021: Ucapan, Kue Keranjang, Angpao, dan Makna Warna Merah

Kompas.com - 12/02/2021, 15:33 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perayaan Tahun Baru Imlek 2021 jatuh pada Jumat, (12/2/2021). Tahun Baru Imlek adalah satu perayaan yang penting bagi warga Tionghoa, termasuk di Indonesia. 

Meski suasana berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena masih terdampak pandemi Covid-19, Imlek tetap dirayakan penuh sukacita dan khidmat bagi masyarakat Tionghoa.

Diketahui, perayaan Imlek identik dengan pernak-pernik berwarna merah dan kuning, seperti lampion, pakaian, dan hiasan lain.

Tak hanya itu, adanya kue keranjang dan jeruk mandarin juga mengisi kemeriahan Imlek.

Lalu, apa saja hal-hal yang perlu diketahui dari perayaan Imlek? Berikut ini daftaranya: 

Warna Merah dan Kuning

Suasana malam Imlek yang ada di Wihara Dharmakirti, Jalan Papera, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (11/2/2021). Tradisi tahunan menyalakan ratusan lilin pelita kembali dilakukan di malam Imlek tersebut sebagai simbol penerangaan dalam agama Buddha.KOMPAS.com / AJI YK PUTRA Suasana malam Imlek yang ada di Wihara Dharmakirti, Jalan Papera, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (11/2/2021). Tradisi tahunan menyalakan ratusan lilin pelita kembali dilakukan di malam Imlek tersebut sebagai simbol penerangaan dalam agama Buddha.

Saat Imlek, masyarakat Tionghoa umumnya memakai pakaian dan menghias rumah mereka dengan warna bernuansa merah dan kuning emas.

Dilansir dari Kompas.com, (19/1/2019), Rohaniawan Tionghoa asal Surakarta, Ws. Adjie Chandra menjelaskan, warna merah bagi orang China memiliki makna sebagai lambang kebahagiaan.

Sedangkan warna kuning keemasan merupakan lambang keagungan. Selain itu, warna merah juga bisa memiliki arti sebagai kewibawaan.

Adjie menjelaskan, dua warna ini pada zaman dulu hanya dapat dgunakan oleh keluarga kerajaan, seperti kaisar, pangeran, dan anak raja.

"Maka harapannya keluarga tersebut mendapatkan kebahagiaan dan kemuliaan," ujar Adjie.

Di sisi lain, seseorang yang mempraktikkan fengshui tradisional, Suhana Lim menyampaikan, warna merah menjadi simbol dari kebaikan hati, kebenaran, dan ketulusan hati.

Menurutnya, bunyi karakter "merah" atau "hung" identik dengan karakter "makmur".

Lantaran, warna merah dan kuning emas dianggap sebagai lambang kemakmuran, harapannya dua warna ini dapat membawa aura positif bagi masyarakat.

Kue Keranjang

Kue keranjang atau biasa disebut juga dodol cina menjadi menu wajib setiap perayaan ImlekKOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Kue keranjang atau biasa disebut juga dodol cina menjadi menu wajib setiap perayaan Imlek

Sementara itu, makanan yang sering dijumpai ketika Imlek yakni kue keranjang dan jeruk mandarin.

Kue keranjang merupakan kue yang terbuat dari tepung ketan dan gula yang dicampur, mirip seperti kue dodol.

Dikutip dari Kompas.com, (25/1/2020), kue keranjang dalam bahasa Mandarin disebut sebagau Nian Gao atau dalam dialek Hokkian disebut dengan Ti Kwe.

Ti Kwe memiliki arti sebagai kue manis yang sering disusun tinggi bertingkat dengan penyusunan dari bawah hingga ke atas semakin sedikit.  Penyusunan ini memiliki arti sebagai peningkatan rejeki atau kemakmuran.

Selain itu ada dua makna dari kehadiran kue keranjang saat perayaan Imlek, yakni kebersamaan dan pantang menyerah.

Karena terbuat dari tepung ketan, kue keranjang bersifat lengket, dan dimaknai sebagai arti persaudaraan yang sangat erat dan menyatu.

Rasa kue keranjang yang manis juga menggambarkan rasa suka cita, menikmati keberkatan, dan memberikan yang terbaik dalam hidup.

Bentuk kue keranjang yang bulat dan tidak memiliki sudut mewakili makna keutuhan keluarga. Dalam hal ini, keluarga menjadi hal yang penting dan akan selalu bersama tanpa batas waktu.

Selain itu, tekstur pada kue keranjang memiliki arti sebuah kegigihan, keuletan, daya juang, dan pantang menyerah dalam meraih tujuan hidup.

Proses pembuatan kue keranjang pun memakan waktu 11-12 jam. Dari proses inilah mewakili rasa sabar, keteguhan hati, dan cita-cita untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Angpao

Delon Thamrin dan istrinya Aida Chandra memberikan angpau emas kepada ibunda Delon saat merayakan Imlek di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (25/1/2020).KOMPAS.com/Ira Gita Delon Thamrin dan istrinya Aida Chandra memberikan angpau emas kepada ibunda Delon saat merayakan Imlek di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (25/1/2020).

Dikutip dari Kompas.com, (5/2/2019), angpau atau angpao berasal dari bahasa Hokkien, sedangkan dalam Bahasa Mandarin disebut Hongbao yang maknanya amplop merah.

Diketahui, pemberian angpao juga diadopsi oleh masyarakat Tionghoa di Asia Tenggara dan beberapa negara yang memiliki populasi keturunan Tionghoa yang besar.

Tradisi pemberian angpao biasanya diberikan oleh orang yang sudah menikah kepada mereka yang belum menikah.

Sementara, beberapa daerah di China Utara dan Selatan, angpao diberikan oleh orangtua kepada mereka yang berusia di bawah 25 tahun.

Uniknya, jumlah angpao yang diberikan tidak ditentukan, namun biasanya angkanya genap, selain angka 4.

Sebab, angka empat dalam Bahasa Mandarin pelafalannya mirip dengan kata "mati".

Hujan

Ilustrasi hujan.oceanicpropertiesllc.com Ilustrasi hujan.

Dalam setiap perayaannya, Imlek biasanya identik dengan hujan deras.

Bagi sebagian masyarakat Tionghoa, turunnya hujan diyakini sebagai tanda ada keberuntungan yang jatuh ke bumi.

Namun, penjelasan lain menyebutkan bahwa memang setiap perayaan Imlek terjadi pada bulan-bulan yang termasuk dalam musim penghujan.

Pantangan

Warga bersembahyang di Klenteng Hian Thian Siang Tee Bio, Palmerah Selatan, Jakarta Barat, Kamis (11/2/2021). Tahun Baru Imlek kali ini pengurus vihara menyelenggarakan sembahyang malam Imlek kepada warga Tionghoa mulai pukul 06.00 - 20.00 WIB, dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Warga bersembahyang di Klenteng Hian Thian Siang Tee Bio, Palmerah Selatan, Jakarta Barat, Kamis (11/2/2021). Tahun Baru Imlek kali ini pengurus vihara menyelenggarakan sembahyang malam Imlek kepada warga Tionghoa mulai pukul 06.00 - 20.00 WIB, dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Tak hanya itu, ada juga pantangan yang sebaiknya tidak dilakukan ketika tiba perayaan Imlek, yakni membersihkan rumah atau menyapu rumah.

Sebab, membersihkan rumah ketika Imlek akan menghapus segala keberuntungan seseorang, alih-alih keberuntungan tersebut ikut dikeluarkan dari dalam rumah.

Oleh karena itu, masyarakat Tionghoa akan membersihkan rumah sebelum perayaan Imlek.

Pantangan lain dalam perayaan Imlek yakni menangis, mengucapkan kata kotor, berkata kasar, berpakaian hitam, makan bubur, meminjam uang, dan lainnya. Kebiasaan menangis didefinisikan sebagai lambang kesedihan.

Sementara, mengucapkan kata-kata kotor dipercaya sebagai doa yang bisa menjadi kenyataan.

Sedangkan makan bubur didefinisikan menghalangi rezeki dan mendekatkan diri pada kemiskinan. Karen itu di meja makan biasanya tersedia nasi padat agar rezeki lancar.

(Sumber: Kompas.com, Aswab Nanda Pratama | Editor: Serafica Gischa, Bayu Galih, Rizal Setyo Nugroho)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com