Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Covid-19 Tak Berjalan Sesuai Rencana Awal, Apa Akibatnya?

Kompas.com - 01/02/2021, 09:32 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Paparan virus

Ia mencontohkan, jika paparan virus (virus load) mencapai 10.000 sementara antibodi yang dimiliki hanya mampu menangani 3.000 paparan virus saja, maka dipastikan akan terinfeksi.

Sebaliknya, jika kapasitas antibodi yang dimiliki lebih besar daripada paparan virus, maka tubuh akan menang dan virus berhasil dimatikan.

Dan manfaat vaksinasi ini, jika pun jumlah kadar antibodi yang terbentuk tidak sebanyak yang dibutuhkan, setidaknya vaksinasi membuat seseorang memiliki antibodi untuk melawan virus corona.

"Cuma manifestasinya tidak terlalu berat, karena sudah ada antibodi," ucap Bambang.

Baca juga: Melihat Efektivitas Vaksin Covid-19 yang Telah Diumumkan, dari Pfizer-BioNTech hingga Sinovac

Sementara itu, untuk mereka penerima vaksin yang terpapar Covid-19 saat menanti jadwal vaksinasi kedua, Bambang menyebut mereka tidak akan mendapatkan dosis selanjutnya, seperti yang dialami oleh Bupati Sleman, DIY.

Hal itu dikarenakan yang bersangkutan akan memiliki antibodi setelah infeksi selesai.

"Penyintas kan sebetulnya enggak perlu lagi diberikan vaksinasi, rata-rata sudah memiliki antibodi, karena sudah pernah terinfeksi, walaupun kita enggak pernah tahu apakah kadarnya tinggi atau rendah, yang jelas yang bersangkutan punya (antibodi). Sekarang prioritasnya buat yang belum (terinveksi) dulu," ungkap dia.

Meski sudah menerima vaksin dosis pertama dan batal mendapatkan dosis kedua, Bambang memastikan tidak ada efek tertentu yang akan terjadi.

Baca juga: Simak, Berikut Tingkat Efikasi 7 Vaksin Covid-19

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 9 Syarat Penerima vaksin Covid-19 di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com