Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moderna Kaji Adanya Reaksi Alergi terhadap Vaksin Covid-19

Kompas.com - 22/01/2021, 06:32 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan bioteknologi yang menciptakan mRNA sintesis di Inggris, Moderna mengatakan bahwa pihaknya sedang mengkaji mengenai kemungkinan adanya reaksi pada vaksin Covid-19 buatannya.

Dilansir dari Reuters (20/1/2021), tanggapan itu muncul setelah Moderna menerima laporan dari Departemen Kesehatan California bahwa beberapa orang di sebuah pusat di San Diego dirawat karena kemunginan mengalami reaksi alergi terhadap vaksin Covid-19.

Adapun laporan itu diterima oleh pihak Moderna pada Selasa (19/1/2021).

Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia

Sebelumnya, para ahli epidemiologi California mengeluarkan pernyataan yang merekomendasikan penyedia untuk menghentikan vaksinasi dari lot no. 41L20A karena kemungkinan adanya reaksi alergi yang sedang diselidiki pada Minggu (17/1/2021).

"Jumlah kemungkinan reaksi alergi dilaporkan lebih tinggi dari biasanya, dengan jumlah vaksin Moderna tertentu yang diberikan di satu klinik vaksinasi komunitas," ujar ahli epidemiologi dalam sebuah pernyataan.

"Bahkan kurang dari 10 orang membutuhkan perawatan medis selama rentang waktu 24 jam," lanjut dia.

Baca juga: Melihat Perbedaan Vaksin Buatan AS dengan Vaksin Buatan China, Ini Rinciannya...

Mengonfirmasi hal tersebut, pembuat vaksin mengungkapkan bahwa mereka tidak mengetahui apakah ada kasus reaksi alergi serupa terjadi dan berdampak buruk dari pusat vaksinasi lain, yang mungkin mendapatkan vaksin dari lot sama atau dari lot lainnya.

Moderna menyampaikan, ada 307.300 dosis dari lot yang masih disimpan.

Adapun total vaksin yang diproduksi dalam batch tersebut sebanyak 1.272.200 dosis.

Di samping itu, Moderna juga mengungkapkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan regulator kesehatan AS untuk memahami kasus-kasus tersebut atau menghentikan penggunaan lot.

Baca juga: Melihat Efektivitas Vaksin Covid-19 yang Telah Diumumkan, dari Pfizer-BioNTech hingga Sinovac

Bagaimana vaksin Moderna bekerja

Dilansir dari situs resmi CDC, vaksin Moderna memiliki efektivitas tinggi dalam uji klinis (kemanjuran) di antara orang-orang dari berbagai kategori usia, jenis kelamin, ras, dan etnis dan di antara orang-orang dengan kondisi medis yang mendasarinya.

Berdasarkan bukti dari uji klinis, vaksin Moderna 94,1 persen efektif mencegah penyakit Covid-19 yang dikonfirmasi di laboratorium.

Adapun pengujian itu dikonfirmasi dari orang yang menerima dua dosis yang tidak memiliki bukti terinfeksi sebelumnya.

Meskipun beberapa orang dalam uji klinis dirawat di rumah sakit, namun hal ini lebih jarang terjadi pada orang yang mendapat vaksin Moderna dibandingkan dengan orang yang mendapat plasebo saline.

Baca juga: Mengenal Penyakit Stroke, dari Gejala hingga Pencegahannya

Efek samping vaksin secara umum

Selain itu, CDC mengungkapkan ada beberapa efek samping dari tindakan vaksinasi Moderna secara umum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com