Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Berikut Tingkat Efikasi 7 Vaksin Covid-19

Kompas.com - 29/01/2021, 16:35 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berbagai vaksin telah mengumumkan efikasinya. Angkanya bervariasi untuk tiap vaksin.

Efikasi adalah kemanjuran atau kemampuan vaksin dalam memberikan manfaat bagi individu yang divaksinasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar efikasi vaksin, yaitu minimal 50 persen.

Baca juga: WHO Rencanakan Persetujuan Beberapa Vaksin Covid-19, Apa Saja?

Berikut ini beberapa vaksin yang telah mengumumkan efikasinya.

1. Novavax

Pada Kamis (28/1/2021), perusahaan bioteknologi Novavax mengumumkan vaksin virus corona eksperimental yang dikembangkannya 89,3 persen efektif mencegah Covid-19 dalam uji coba tahap 3 di Inggris.

Dikutip NBCN News, Jumat (29/1/2021), hasil dari uji coba tahap 3 Novavax di Inggris menunjukkan kemanjuran kandidat vaksin dan menunjukkan bahwa vaksin itu terlindung dari virus varian Inggris.

Analisis sementara dari uji coba di Inggris, yang melibatkan lebih dari 15.000 peserta berusia 18-84 tahun, menemukan bahwa vaksin itu 95,6 persen efektif melawan virus dan 85,6 persen efektif melawan varian Inggris yang lebih menular.

Baca juga: Melihat Perbedaan Vaksin Buatan AS dengan Vaksin Buatan China, Ini Rinciannya...

Hasil dari percobaan lain, di Afrika Selatan, menunjukkan bahwa itu juga efektif terhadap varian yang muncul di sana, meskipun kemanjurannya lebih rendah.

Uji coba vaksin Novavax dilakukan di Amerika Serikat, Inggris, Meksiko, dan Afrika Selatan.

Vaksin ini mengandalkan protein virus corona yang disintesis untuk memulai sistem kekebalan tubuh.

Baca juga: Melihat Efektivitas Vaksin Covid-19 yang Telah Diumumkan, dari Pfizer-BioNTech hingga Sinovac

2. Sinovac

Diberitakan Kompas.com, 18 Januari 2021, efikasi vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech berdasarkan uji klinis fase ketiga di Indonesia sebesar 65,3 persen.

“Vaksin Sinovac yang diuji di Indonesia hasilnya per tanggal 9 Januari 2021 memiliki keamanan baik, imunogenesitas 99 persen, dan efikasi vaksin 65,3 persen,” kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Unpad Kusnandi Rusmil.

Selain Indonesia, Turki dan Brasil juga sudah mengumumkan.

Di Turki efikasi Sinovac mencapai 91,25 persen dan Brasil sebesar 50,4 persen.

Hasil ketiga negara berbeda-beda karena pengaruh karakteristik subjek ujinya, menurut ahli alergi dan imunologi Iris Rengganis.

Baca juga: Mengenal Vaksin Sinovac yang Telah Tiba di Indonesia

3. Pfizer-BioNTech

Melansir Kompas.com, 27 Januari 2021, WHO telah mengesahkan vaksin yang dikembangkan Pfizer BioNTech pada akhir Desember lalu.

Vaksin Pfizer-BioNTech memiliki tingkat efikasi 95 persen setelah mendapat dua suntikan.

Pfizer dan BioNTech memakai teknologi terbaru berbasis versi sintetis molekul virus SARS-Cov-2 yang disebut messenger RNA atau disingkat mRNA.

Baca juga: Sama-sama Gunakan mRNA, Bagaimana Cara Kerja Vaksin Corona Pfizer dan Moderna?

4. Sinopharm

Dikutip BBC, 18 Januari 2021, efikasi Sinopharm disebut 79 persen setelah dua dosis. Namun ini belum diverifikasi oleh komunitas internasional, karena data dan metode yang mendasari untuk uji coba belum tersedia untuk umum.

Belum jelas seberapa protektifnya setelah satu dosis.

Uji klinis vaksin Sinopharm dilakukan di seluruh dunia dan telah disetujui di Bahrain, Mesir, Yordania, Seychelles, dan Uni Emirat Arab.

UEA mengklaim melalui siaran pers bahwa vaksin Sinopharm 86 persen efektif.

Baca juga: Saat Rusia Memulai Vaksinasi Sputnik V di Moskow...

5. Sputnik V

Vaksin Rusia ini disebut memiliki efikasi 91,4 persen setelah diberikan dalam dua dosis.

Saat ini tidak ada informasi yang tersedia untuk umum tentang kemanjuran hanya satu dosis.

Namun hasil ini juga belum dipublikasikan dalam jurnal peer-review dan oleh karena itu mungkin tidak dapat diandalkan.

Baca juga: Pandemi Virus Corona dan Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Moderna di AS...

6. Moderna

Vaksin Moderna dapat memberikan perlindungan 80,2 persen setelah satu dosis.

Sementara itu efikasinya jika diberikan dalam dua dosis adalah 95,6 persen pada orang yang berusia 18 hingga 65 tahun.

Lalu efikasinya menjadi 86,4 persenpada mereka yang berusia di atas 65 tahun.

Semua peserta dalam uji coba fase tiga menerima dua dosis vaksin atau plasebo dalam satu periode waktu tertentu (28 hari).

Baca juga: Menilik Perbedaan Vaksin Oxford-AstraZeneca dengan Pfizer/BioNTech, Apa Saja?

7. Oxford-AstraZeneca

Pada makalah yang diterbitkan pada Januari, penulis menjelaskan bahwa vaksin menawarkan perlindungan 64,1 persen setelah setidaknya satu dosis standar.

Selain itu efikasinya jika diberikan dalam dua dosis adalah 70,4 persen. Lalu pada orang yang meminum setengah dosis kemudian satu dosis penuh efikasinya 90 persen.

Komite Vaksin memperkirakan dari tiga minggu hingga 9-12 minggu setelah penyuntikan pertama, vaksin dapat mencegah sekitar 70 persen kasus penyakit serius.

Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan?

(Sumber: Kompas.com/Mahardini Nur Afifah, Gloria Setyvani Putri | Editor: Mahardini Nur Afifah, Gloria Setyvani Putri)

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 9 Syarat Penerima vaksin Covid-19 di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com