Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Kalsel, Meluasnya Lahan Sawit, dan Masifnya Pertambangan...

Kompas.com - 15/01/2021, 08:31 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com– Sejumlah daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel) terendam banjir pada beberapa hari terakhir.

Setidaknya 1.500 rumah warga di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalsel kebanjiran. Ketinggian air mencapai 2-3 meter.

Hujan deras yang merata selama beberapa hari terakhir diduga menjadi penyebab.

"Memang ada beberapa daerah yang dikepung banjir, tapi ada dua daerah yang terparah yang menjadi fokus kita," ujar Kepala Basarnas Banjarmasin Sunarto, dilansir dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Mengapa Bandung Kerap Diterjang Banjir?

Dua daerah terparah yang dimaksud Sunarto yaitu Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut. 

Saat dikonfirmasi, Staf Advokasi dan Kampanye Lingkungan Hidup (Walhi) Kalsel, M. Jefri Raharja menegaskan banjir tahun ini lebih parah daripada tahun-tahun sebelumnya.

"Iya, lebih parah dari 2020 kemarin. Hari ini (Kamis) terutama," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Mengenal Sabo Dam, Solusi Penanggulangan Banjir Lahar Gunung Merapi...

Lantas, benarkah banjir di Kalsel hanya dikarenakan karena hujan deras yang merata selama beberapa hari terakhir?

Jefri mengatakan, curah hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir jelas berdampak dan menjadi penyebab banjir secara langsung.

Kendati demikian, masifnya pembukaan lahan yang terjadi secara terus menerus juga turut andil dari bencana ekologi yang terjadi di Kalimantan selama ini.

"Bencana semacam ini terjadi akibat akumulasi dari bukaan lahan tersebut. Fakta ini dapat dilihat dari beban izin konsesi hingga 50 persen dikuasai tambang dan sawit," katanya lagi.

Baca juga: Mengenal B20, Produk Kelapa Sawit untuk Campuran Biodiesel

Meluasnya lahan sawit

Data yang dimilikinya, pembukaan lahan terutama untuk perkebunan sawit terjadi secara terus menerus.

Dari tahun ke tahun luas perkebunan mengalami peningkatan dan mengubah kondisi sekitar. 

"Antara 2009 sampai 2011 terjadi peningkatan luas perkebunan sebesar 14 persen dan terus meningkat di tahun berikutnya sebesar 72 persen dalam 5 tahun," paparnya.

Baca juga: 5 Daerah yang Dilanda Banjir pada Awal 2021, Mana Saja?

Direktorat Jenderal Perkebunan (2020) mencatat, luas lahan perkebunan sawit di Kalimantan Selatan mencapai 64.632 hektar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com