Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Peringatkan Tahun Kedua Pandemi Mungkin Lebih Sulit, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 14/01/2021, 10:26 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa tahun kedua pandemi virus corona kemungkinan akan lebih sulit dibandingkan tahun lalu, setidaknya dalam beberapa bulan pertama.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Program Kedaruratan WHO Mike Ryan.

"Kami akan memasuki tahun kedua, bahkan bisa lebih sulit," kata Ryan seperti dikutip dari CNA, 14 Januari 2021.

Menurutnya, dinamika transmisi dan masalah lain yang terlihat, mendorong lebih sulitnya pandemi di tahun kedua, terutama di belahan bumi utara.

Baca juga: Simak, 4 Tahapan Vaksinasi dan Reaksi yang Mungkin Terjadi Setelah Divaksin, Apa Saja?

Melansir VOA News, Ryan menyampaikan, selain Asia Tenggara, seluruh wilayah di dunia telah menunjukkan peningkatan infeksi selama seminggu terakhir.

Amerika Serikat menjadi negara paling banyak melaporkan kasus positif, yang menyumbang setengah dari seluruh kasus global dan 45 persen dari semua kematian.

Jumlah kematian di seluruh dunia mendekati 2 juta orang sejak pandemi dimulai, dengan 91,5 juta orang terpapar virus SARS-CoV-2.

Baca juga: Update Corona Global: 92,6 Juta Positif, 1,9 Juta Meninggal | Peneliti Brasil Ungkap Sinovac 50,4 Persen Efektif

Tindakan memerangi virus

Setidaknya dua varian baru virus corona, yang diidentifikasi di Inggris dan Afrika Selatan, telah terbukti lebih mudah menular.

Varian baru dari virus corona telah memunculkan kekhawatiran di negara-negara Eropa.

Pemerintah di seluruh Eropa telah melakukan pembatasan yang lebih ketat untuk menekan penyebaran virus corona.

Sebagai tambahan, Eropa menyumbang sepertiga dari kasus baru global, dengan penurunan 10 persen dari minggu sebelumnya.

Baca juga: WHO Izinkan Vaksin Covid-19 Pfizer untuk Penggunaan Darurat, seperti Apa Penjelasannya?

Ryan menuturkan, penting untuk mempelajari tindakan di setiap negara untuk memerangi virus dalam semua aspek (sains, komunikasi publik, pemerintahan), dan menemukan kombinasi terbaik dari seluruh hal tersebut.

Pada akhir tahun lalu, lanjut dia, selama periode liburan terdapat penurunan yang menipu dalam pelaporan infeksi, namun dalam seminggu terakhir telah ada peningkatan kasus.

Pejabat WHO, Maria Van Kerkhove menuturkan, lonjakan kasus pasca-liburan membuat situasi jauh lebih buruk di beberapa negara sebelum menjadi lebih baik.

Namun, beberapa negara telah mampu mengendalikan virus yang berdampak pada kegiatan masyarakat dibuka kembali.

Negara-negara yang berhasil mengendalikan virus, diminta untuk melakukan segala upaya agar mempertahankan situasi tersebut.

Baca juga: Elvis Presley dan Kampanye Vaksin yang Sukses Kalahkan Polio di AS...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Kriteria Vaksin Covid-19 Sinovac Bisa Mendapat Izin Darurat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jalan Tol di China Runtuh, 51 Orang Tewas dan 23 Kendaraan Terjatuh

Jalan Tol di China Runtuh, 51 Orang Tewas dan 23 Kendaraan Terjatuh

Tren
Gelombang Panas Menerjang Kawasan Asia, Apa Penyebabnya?

Gelombang Panas Menerjang Kawasan Asia, Apa Penyebabnya?

Tren
Perebutan Tiket Terakhir Menuju Olimpiade Paris, Kapan Babak Play-off Indonesia Vs Guinea U23?

Perebutan Tiket Terakhir Menuju Olimpiade Paris, Kapan Babak Play-off Indonesia Vs Guinea U23?

Tren
Ramai soal 'Heatwave' Melanda Negara-negara Asia, Apakah Berpotensi Terjadi di Indonesia?

Ramai soal "Heatwave" Melanda Negara-negara Asia, Apakah Berpotensi Terjadi di Indonesia?

Tren
Beda Surat Tilang Asli Polisi dan Penipuan yang Dikirim ke WhatsApp

Beda Surat Tilang Asli Polisi dan Penipuan yang Dikirim ke WhatsApp

Tren
Sepak Bola dan Nasionalisme Kita

Sepak Bola dan Nasionalisme Kita

Tren
Media Asing Soroti Kekalahan Indonesia dari Irak, Sebut Skuad Garuda Bermain Sangat Baik

Media Asing Soroti Kekalahan Indonesia dari Irak, Sebut Skuad Garuda Bermain Sangat Baik

Tren
Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Tren
Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Tren
Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com