Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Test Positivity Rate Indonesia Termasuk yang Tertinggi, Apa Artinya?

Kompas.com - 07/01/2021, 12:23 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Di kawasan Asia Tenggara, angka infeksi virus corona Indonesia jauh meninggalkan negara-negara lainnya, dengan 788.402 kasus.

Tak hanya itu, Indonesia juga tercatat sebagai negara dengan test positivity rate Covid-19 tertinggi.

Baca juga: Masih Jadi yang Terbanyak, Ini Daftar Zona Merah Covid-19 di Jateng

Pada 3 Januari 2021, positivity rate Covid-19 Indonesia bahkan mencapai 29,46 persen. Artinya, satu dari 3 orang yang diperiksa terkonfirmasi Covid-19.

Namun, angka itu turun pada 6 Januari menjadi 15,4 persen.

Angka positivity rate didapatkan dari jumlah kasus harian dibagi dengan jumlah pemeriksaan harian dan dikali 100.

Baca juga: Update Daftar 54 Daerah Zona Merah Covid-19, Jawa Tengah Pimpin dengan 9 Wilayah

Lantas, apa arti dari tingginya positivity rate di Indonesia ini?

Ahli epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, angka positivity rate di atas 10 persen menandakan pandemi di suatu negara tak terkendali.

"Ini berarti banyak infeksi di masyarakat yang tidak terdeteksi, atau terdeteksinya pun hanya sebagian atau puncak gunung es dari kasus infeksi di masyarakat," kata Dicky kepada Kompas.com, Kamis (7/1/2021).

Menurutnya, kasus di masyarakat kemungkinan 3-4 kali lipat lebih besar dari saat ini.

Baca juga: Perkembangan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia, dari Pendistribusian Vaksin hingga Tahapannya...

Perbaikan strategi

Seorang tenaga kesehatan sedang mempersiapkan tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di salah satu rumah sakit di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Seorang tenaga kesehatan sedang mempersiapkan tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di salah satu rumah sakit di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Padahal, tingginya angka positivity rate ini akan menyebabkan situasi pandemi semakin memburuk karena pola eksponansial dari Covid-19 membuat kasus dan tren kematian meningkat.

Hal ini sudah terlihat di seluruh Pulau Jawa.

Dalam estimesi permodelan epidemiologi, jelas Dicky, angka terendah kasus infeksi Indonesia sudah mencapai 40.000 dengan rata-rata 60.000 kasus.

"Ini artinya gap-nya besar banget yang belum terdeteksi. Kita harus segera melakukan perbaikan strategi untuk memutus pola eksponensial dari Covid-19 ini" tutur dia.

Baca juga: Tak Semua, Ini Daftar Daerah yang Terdampak Pengetatan Kegiatan di Jawa-Bali

Karena itu, ia peningkatan strategi testing, tracing, dan treatment harus ditingkatkan lebih besar.

Dengan kondisi ini, Dicky menyebut Indonesia seharusnya harus melakukan testing minimal 250.000 per hari.

"Untuk nasional ya sebetulnya 100.000 saja belum memadai, kita seharusnya minimal 250.000," jelas dia.

Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan?

Klinik demam

Ilustrasi demam berdarah dengue (DBD)Shutterstock Ilustrasi demam berdarah dengue (DBD)

Jika tak mampu meningkatkan kapasitas testing, Dicky menyarankan adanya strategi lain, seperti klinik demam di setiap puskesmas.

Menurut Dicky, klinik demam akan menjadi sistem deteksi untuk memastikan seseorang ke arah gejala Covid-19 atau tidak.

"Jadi lakukanlah pemeriksanaan screening anamnesis, riwayat kontak dan perjalanan di klinik demam ini, sehingga tahu mana yang harus segera isolasi dan karantina. Ini akan mengurangi beban rumah sakit," kata Dicky.

Baca juga: Ramai Tagar Indonesia Terserah, Apakah Tenaga Medis Menyerah?

Selain itu, kondisi Covid-19 di Indonesia saat ini juga tak lagi memungkinkan hanya menerapkan 3M, tetapi harus 5M.

5M tersebut adalah memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilitas dan interaksi, serta menjauhi dan mencegah keramaian.

Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Apa itu Parosmia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com