Hal itu agar bisa dipertanggungjawabkan, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Baca juga: Bu Risma Trending di Twitter, Ini Kata Pengamat agar Tidak Dituding Pencitraan
Dia mengatakan, Risma yang saat ini menjadi menteri sosial harus bisa membuktikan bahwa dia pencitraan dengan kerja.
"Jadi Bu Risma harus memberikan contoh bahwa pencitraan itu ya dengan kerja nyata, terukur, dan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat. Bukan hanya buat gimmick," ujar dia.
Jika hal ini yang terjadi, maka pencitraan tidak hanya membawa manfaat bagi nama baik si politisi, namun juga bagi masyarakat.
Sebaliknya, apabila pejabat negara hanya melakukan pencitraan tanpa ada upaya tindak lanjut kerja signifikan, maka jelas tidak ada dampak positif yang dirasakan masyarakat.
Pencitraan ini menurut Adi hanya besar di media, namun tidak ada hasil kerja selanjutnya.
"Pencitraan sebatas gimmick, besar di media, tapi dia 'pepesan kosong'. Kalau saya mengistilahkan ada pencitraan seperti tahu sumedang, kelihatannya gede, tapi kalau dimakan kempes," sebut Adi.
Pihaknya menyebut tidak ada yang salah dengan praktik pencitraan, sebab setiap orang membutuhkan citra yang baik untuk dirinya, termasuk juga para politisi.
"Yang berdosa itu kalau pencitraan hanya sekedar gimmick, rumor, dan tidak menciptakan apa-apapun," jelas Adi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.