Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Daerah yang Dilanda Banjir pada Awal 2021, Mana Saja?

Kompas.com - 06/01/2021, 07:05 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memasuki 2021, sejumlah daerah di Indonesia dilanda musibah banjir, yang disebabkan tingginya curah hujan pada awal Januari.

Sistem drainase yang buruk juga ditengarai menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.

Musibah banjir yang terjadi di beberapa daerah mengakibatkan rumah-rumah warga tergenang air, sehingga penghuninya harus dievakuasi ke pengungsian.

Banjir juga menyebabkan areal persawahan terendam air.

Baca juga: Kapan Musim Kemarau 2020 Berakhir dan Musim Penghujan di Indonesia Dimulai?

Berikut 5 daerah di Indonesia yang dilanda banjir pada awal 2021:

1. Demak

Mengutip Kompas.com, Jumat (1/1/2021) ratusan rumah di Desa Sumberejo Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir luapan Sungai Tuntang pada hari pertama tahun baru.

Banjir terjadi karena tanggul Sungai Tuntang di Dukuh Sawi Desa Sumberejo terputus sepanjang 30 meter dengan kedalaman 5 meter dan lebar 6 meter.

Akibatnya, air deras langsung masuk ke kampung dan menggenangi rumah warga.

Sebanyak 300 rumah warga terendam banjir luapan Sungai Tuntang setinggi 30 sentimeter.

Sedangkan di jalan jalan desa ketinggian air mencapai 1 meter. Selain rumah, banjir juga merendam 155 hektare sawah milik warga.

Baca juga: Mengenal Petrichor, Aroma yang Ditimbulkan Saat Hujan Turun

2. Tanjungpinang

Mengutip Kompas.com, Minggu (3/1/2021) sejumlah wilayah di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, dilanda musibah banjir dengan ketinggian air mencapai 2 meter.

Sejumlah titik yang terdampak banjir itu adalah daerah Lembah Purnama, Perumahan Sri Andana, bilangan jalan Hanjoyo Putro Batu 8, Jalan Hang Lekir Perum Elang Semesta Batu 9, daerah Bangunsari KM 11 Gg Perkutut, daerah Green Camp Jalan Lembah Merpati, kawasan Taman Seraya Batu 9 dan lokasi sekitaran KPU Tanjugpinang serta perumahan Hangtuah Permai KM 12.

Tim SAR telah mengevakuasi sekitar 155 warga di wilayah Tanjungpinang.

Sebagian besar warga itu terjebak banjir karena rumah mereka terendam air.

Baca juga: Mengapa Bandung Kerap Diterjang Banjir?

3. Kabupaten Bandung

Warga membawa gas Elpiji 3 Kg saat melintasi banjir di Bojong Asih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (8/3/2019). Sedikitnya 22 ribu kepala keluarga menjadi korban terdampak banjir di kawasan tersebut dengan 283 jiwa yang mengungsi akibat ketinggian air mencapai 40 cm sampai 280 cm.ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI Warga membawa gas Elpiji 3 Kg saat melintasi banjir di Bojong Asih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (8/3/2019). Sedikitnya 22 ribu kepala keluarga menjadi korban terdampak banjir di kawasan tersebut dengan 283 jiwa yang mengungsi akibat ketinggian air mencapai 40 cm sampai 280 cm.

Mengutip Antara, Senin (4/1/2021) genangan air setinggi 10 hingga 50 sentimeter menggenangi Jalan Raya Cinunuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Banjir juga terpantau menggenangi Jalan Nasional menuju Sumedang, Tasikmalaya, dan Garut.

Banjir terjadi akibat drainase yang buruk sehingga tidak dapat menampung debit air secara maksimal saat hujan lebat mengguyur kawasan Bandung Raya.

Baca juga: Fenomena Tanah Bergerak di Ciamis, Apa Sebabnya?

4. Indramayu

Mengutip Antara, Selasa (5/1/2021) ratusan rumah warga di Desa Widasari, Indramayu, Jawa Barat, terendam air akibat dilanda banjir.

Ketinggian air terpantau 50 sentimeter hingga satu meter.

Banjir terjadi akibat luapan sungai Cibuaya.

5. Gresik

Sebanyak 9 desa di Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur terendam banjir dari luapan Kali Lamong.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, banjir melanda setelah sebelumnya terjadi hujan dengan intensitas tinggi pada Selasa (5/1/2021) pukul 09.20 WIB.

Hal itu diungkapkannya sebagaimana dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (5/1/2021).

Baca juga: Puluhan Warga di Banten Tersambar Petir, Mengapa Hal Itu Bisa Terjadi?

Adapun rincian desa yang terdampak meliputi Desa Guranganyar, Desa Dungus, Desa Morowudi, Desa Iker-iker, Desa Cerme Kidul, Desa Pandu, Desa Jono, Desa Tambak Beras dan Desa Banjarsari.

Menurut laporan dari Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 5-45 sentimeter itu berdampak pada kurang lebih 760 KK.

Baca juga: Refleksi Bencana Awal Tahun: Banjir Jakarta 2020 dan Gempa Sumba 2021...

Banjir tersebut juga merendam lahan persawahan seluas 280 hektare, 760 unit rumah, 1.069 hektar tambak dan beberapa fasilitas umum yang masih dalam pendataan.

Hingga saat ini, Tim Reaksi Cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik terus melakukan kaji cepat di lokasi terdampak. 

Hingga Selasa (5/1/2021) sore dilaporkan belum ada korban jiwa akibat banjir di Gresik.

Baca juga: Berkaca dari Kasus di Pinrang, Benarkah Bermain Ponsel Saat Hujan Bisa Tersambar Petir?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara membersihkan rumah setelah banjir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com