KOMPAS.com - Grafik kasus virus corona secara global masih terus mengalami peningkatan.
Hingga Selasa (29/12/2020) pagi, berdasarkan data Worldometers, total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 81.588.639 kasus.
Dari jumlah itu, sebanyak 1.780.038 orang meninggal dunia, dan 57.680.628 orang dinyatakan sembuh.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus tertinggi sampai saat ini.
Baca juga: [POPULER TREN] Amankah Pasien Covid-19 Selesai Isolasi Tanpa PCR? | Viral Parodi Lagu Indonesia Raya
Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia:
Baca juga: LTMPT Umumkan Kuota Siswa SNMPTN 2021, Cek di www.ltmpt.ac.id
Berikut ini beberapa perkembangan terkait pandemi virus corona di sejumlah negara, dilansir dari The Guardian, Senin (28/12/2020):
Pada 29 Desember 2020 ini bertepatan dengan satu tahun sejak China melaporkan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang adanya kasus "pneumonia dengan penyebab yang tidak diketahui" yang teridentifikasi di Wuhan.
"This week marks the one-year anniversary since WHO learned of cases of ‘pneumonia with unknown cause’ via a bulletin issued by the health authorities in Wuhan and ProMed.
We immediately set up an incident management structure to follow this development"-@DrTedros #COVID19
— World Health Organization (WHO) (@WHO) December 28, 2020
Afrika Selatan memperketat tindakan pengendalian virus corona dengan melarang penjualan alkohol, dan memperpanjang jam malam yang berlaku secara nasional.
Hal ini disebabkan jumlah kasus infeksi telah melewati angka satu juta, yang terjadi karena penyebaran varian baru virus corona yang lebih menular.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, dalam pidatonya yang disiarkan televisi mengatakan bahwa kabinet telah memutuskan untuk meningkatkan pembatasan ke tingkat 3.
"Kami sekarang harus melandaikan kurva untuk melindungi kapasitas sistem perawatan kesehatan kami agar dapat merespons gelombang baru infeksi ini secara efektif," kata Raphamosa.
Baca juga: Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Afrika Selatan, Diduga Picu Gelombang Kedua Covid-19
Kuba akan membatasi penerbangan dari Amerika Serikat dan beberapa negara lain mulai 1 Januari 2021, karena lonjakan kasus virus corona yang terus terjadi sejak negara itu membuka bandara pada November 2020.
Pemerintah Kuba mengatakan, warga Kuba yang kembali dari luar negeri, telah berkontribusi pada penyebaran virus corona ke anggota keluarganya dengan melanggar peraturan karantina.
Selain Amerika Serikat, negara-negara lain yaitu Meksiko, Panama, Bahama, Haiti, dan Republik Dominika juga termasuk dalam daftar pembatasan.
Sejauh ini, pemerintah belum mengatakan mengatakan berapa banyak penerbangan per hari yang diizinkan.
Varian baru virus corona yang lebih menular telah terdeteksi di Finlandia.
Sebelumnya, negara itu telah memberlakukan pembatasan perjalanan pada awal bulan ini kepada penumpang dari Inggris, tempat varian baru pertama kali terdeteksi.
Baca juga: Ingat Lagi, Ini Masa Inkubasi Virus Corona agar Lebih Waspada
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.