Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Pengambilan Paksa Jenazah Pasien Covid-19 di Brebes, Kenapa Berulang?

Kompas.com - 27/12/2020, 15:47 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok orang menerobos paksa pintu masuk RSUD Brebes dan mengambil jenazah pasien positif Covid-19 viral di media sosial.

Salah satu akun yang mengunggah video tersebut adalah Gemintang @ndagels. Video diunggah pada Sabtu (26/12/2020) pukul 13.55 WIB.

Kompas.com, Sabtu (26/12/2020), memberitakan, Direktur RSUD Brebes dr. Oo Suprana membenarkan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu.

Jenazah pasien Covid-19 itu sempat dibawa ke kampung halaman dengan menggunakan angkot, hingga akhirnya diambil kembali oleh pihak rumah sakit bersama kepolisian untuk dimakamkan secara protokol Covid-19.

Pihak kepolisian dari Polres Brebes pun telah mengamankan puluhan orang yang terlibat dalam aksi tersebut.

Peristiwa seperti ini sudah berulang kali terjadi. Pada 19 Agustus 2020, seperti diberitakan Kompas.com, terjadi insiden pengadangan terhadap mobil ambulans yang sedang membawa jenazah Covid-19.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Ambon.

Baca juga: Lagi, Jenazah Pasien Positif Covid-19 Dijemput Paksa, Ini Pesan Persi

Dalam aksi itu, warga mengadang iring-iringan mobil ambulans meski dikawal mobil polisi. Setelah itu, mereka langsung mengambil paksa peti jenazah dari mobil ambulans kemudian membawa jenazah ke rumah duka.

Peristiwa yang sama juga pernah terjadi di Makassar pada Oktober 2020.

Sebelum ini, tindakan yang terjadi pada awal pandemi adalah penolakan pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Apa yang bisa ditelaah dari tindakan masyarakat ini?

Ketua Prodi Pendidikan Sosiologi Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret (UNS), Nurhadi mengatakan, perubahan perilaku masyarakat dalam menyikapi pemakaman jenazah pasien Covid-19 erat kaitannya dengan aspek emosional, dalam hal ini hubungan kekeluargaan.

"Selama Covid-19 itu tidak menyangkut orang-orang terdekat dia, itu di antara kita memang tidak terlalu peduli ya. Namun begitu menyangkut keluarga kita, maka justru penyangkalan-penyangkalan yang muncul," kata Nurhadi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/12/2020).

"Apabila kemudian diberikan data oleh dokter yang menunjukkan hasil diagnosis bahwa jenazah itu positif Covid-19, belum tentu mereka yang melakukan pengambilan paksa itu akan percaya," ujar dia.

Meski percaya dengan hasilnya, kemungkinan keluarga tetap melakukan pengambilan paksa dengan alasan ingin anggota keluarganya dimakamkan secara layak. 

"Karena menurut mereka, pemakaman semacam itu (protokol Covid-19) tidak layak bagi jenazah," ujar Nurhadi.

Baca juga: Viral Video Warga Ambil Paksa Jenazah Covid-19 di RSUD Brebes

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com