Salah satunya, yakni dengan semakin meningkatnya kasus Covid-19, maka rapid test antibodi dipandang tidak sudah sesuai.
"Banyak pertimbangannya. Yang jelas dengan semakin meningkatnya kasus maka untuk rapid test antibody dipandang sudah tidak sesuai lagi," terang Azhar kepada Kompas.com, Sabtu (19/12/2020).
Baca juga: Arab Saudi Mulai Kampanye Vaksinasi Covid-19, Vaksin Apa yang Dipakai?
Lebih lanjut, Nadia juga menjelaskan beberapa perbedaan dari rapid test antibodi dan rapid test antigen.
Tes rapid test antibodi dikatakannya yakni untuk memeriksa kadar antibodi yang dikeluarkan seseorang.
"Sementara untuk rapid test antigen, hal itu memastikan bahwa virusnya yang dikeluarkan," kata Nadia.
Selain perbedaan tes antibodi dan mengetes keberadaan virus, cara penggunaan keduanya juga berbeda.
Jika rapid test antibodi, sampel ayng diambil adalah darah, sedangkan rapid test antigen mengambil lendir seseorang yang dites melalui swab.
"Rapid test antigen ini juga dipandang lebih sensitif dan lebih spesifik," kata Nadia.
Baca juga: Tidak Setiap Vaksin Cocok untuk Semua Orang, Berikut Saran Epidemiolog
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.