Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Buatan Moderna

Kompas.com - 19/12/2020, 09:12 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah vaksin virus corona Pfizer and BioNTech, kini Amerika Serikat menyetujui izin penggunaan darutat vakin Covid-19 buatan Moderna di wilayahnya.

Bahkan, kini vaksin Moderna sudah dipastikan tersedia dan bisa didapatkan masyarakat AS.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump, melalui unggahan di Twitter-nya, @realDonaldTrump.

Melansir Reuters, vaksin Moderna sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada Jumat (18/12/2020).

Baca juga: Moderna Buang 400.000 Dosis Vaksin Virus Corona, Ada Apa?

Vaksin dari Moderna menjadi vaksin Covid-19 kedua yang mendapatkan izin ini di AS. Seminggu sebelumnya, vaksin buatan Pfizer dan BioNTech memperoleh izin serupa.

Keputusan ini diambil setelah dilakukan uji klinis vaksin Moderna tahap 3 terhadap 30.000 relawan dan hasilnya menunjukkan efektivitas hingga 95 persen.

Vaksin Moderna diklaim bisa mencegah Covid-19 dan penggunaannya tidak mendatangkan masalah keamanan yang serius.

"Dengan ketersediaan dua vaksin saat ini untuk pencegahan Covid-19, FDA telah mengambil langkah penting lain dalam memerangi pandemi global yang menyebabkan banyak sekali  rawat inap dan kematian di AS setiap hari," kata Komisaris FDA, Stephen M. Hahn.

Rencananya, vaksin Moderna akan didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit yang ada di daerah pedesaan dan sulit dijangkau. Sebab, proses penyimpanannya cenderung lebih sederhana daripada vaksin Pfizer and BioNTech.

Vaksin Moderna tidak perlu disimpan di ruang penyimpanan dengan suhu super dingin, cukup dengan suhu seperti lemari pendingin.

Baca juga: Update Corona Global: Panel Ahli AS Rekomendasikan Izin Darurat Vaksin Moderna

Tahun ini, Moderna akan memberikan sekitar 20 juta dosis vaksin virus corona untuk AS. Kemudian pada kuartal pertama 2021 akan kembali mengirimkan dosis vaksin hingga mencapai 85-100 juta dosis.

Moderna dan Pemerintah AS telah sepakat untuk pengadaan 200 juta dosis vaksin hingga akhir Juni 2021.

Untuk diketahui, setiap orang akan menerima 2 kali vaksinasi menggunakan vaksin Moderna. Jarak pemberian vaksinasi pertama dan kedua adalah 28 hari.

Baca juga: Wapres AS Mike Pence Disuntik Vaksin Covid-19 Pfizer, Trump Kapan?

Sementara itu, dikutip dari ABC News, Sabtu (19/12/2020), vaksin Moderna ini bisa digunakan oleh masyarakat dengan usia 18 tahun ke atas.

Sebelumnya, vaksin ini dikembangkan oleh National Insttute of Allergy and Infectious Diseases yang dipimpin oleh Dr. Anthony Fauci.

Menurut Fauci, tidak ada perbedaan signifikan antara vaksin buatan Moderna dengan vaksin buatan Pfizer and BioNTech, karena mengandalkan teknologi serupa.

"Harapan saya, semua orang Amerika akan melindungi diri mereka sendiri dengan mendapatkan vaksinasi saat vaksin telah tersedia. Begitu lah cara negara kita akan mulai sembuh dan bergerak maju (dari pandemi Covid-19)," kata Fauci.

Baca juga: Penjelasan BPOM soal Penerbitan Izin Edar Vaksin Sinovac

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com