Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pak Aan, Penjual Makanan yang Semangat Berbagi meski Pendapatannya Anjlok karena Pandemi Covid-19

Kompas.com - 15/12/2020, 06:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dampak pandemi virus corona terhadap perekonomian dirasakan sebagian besar masyarakat. Apalagi, bagi mereka yang menggantungkan hidup dari penghasilan harian.

Kondisi itu juga dialami Andriyan Bima Saputra (46), seorang penjual makanan di Jakarta Selatan.

Pria yang akrab disapa Pak Aan itu sebelumnya berjualan di sebuah kantor swasta. Namun, sejak pandemi Covid-19, ia tidak bisa berjualan seperti biasa karena kantor tersebut menerapkan work from home (WFH).

Akan tetapi, Pak Aan tak kehilangan akal. Ia menawarkan makanannya ke sejumlah pegawai kantor tempatnya berjualan melalui WhatsApp. Namun, diakui Pak Aan, pendapatannya anjlok.

"Pendapatan berkurang sampai 70 persen," kata Pak Aan kepada Kompas.com, Senin (14/12/2020).

Baca juga: Kisah Suami Istri Donasikan Plasma Darah, Selamatkan 68 Pasien Covid-19

Pak Aan sedang berbagi makanan kepada petugas kebersihan Pak Aan sedang berbagi makanan kepada petugas kebersihan

Tetap berbagi

Akan tetapi, keterbatasan tersebut tidak menghentikan Pak Aan untuk tetap berbagi kepada orang yang lebih membutuhkan.

Pak Aan memiliki program "Jumat Berkah" yang sudah dimulai jauh sebelum pandemi virus corona. Program itu terus berjalan.

Ia biasa berbagi makanan ke panti asuhan, pemulung, hingga para petugas kebersihan.

"Kalau ke panti asuhan sekitar hampir 15 anak, tapi kalau di jalan paling semampu uang saya, kadang 5 sampai 10 orang yang saya bantu," jelas dia.

Pak Aan menuturkan, yang dilakukan setiap Jumat itu semata-mata hanya ingin berbagi kepada orang lain yang lebih membutuhkan.

Ia berharap agar lebih banyak lagi orang yang mau berbagi tanpa rasa pamrih.

Baca juga: Cerita Pengusaha Batik Bertahan di Masa Pandemi, Banting Setir Produksi Masker hingga Ekspor ke AS

Kisahnya viral

Kisah Pak Aan ini viral di media sosial. Ketulusan Pak Aan dalam berbagi bahkan dibandingkan dengan Mensos nonaktif Juliari Batubara yang diduga terlibat kasus korupsi bantuan sosial pandemi virus corona.

Novian Gelang (27) merupakan orang pertama yang membagikan kisah Pak Aan melalui akun Instagram @noviangelang. Kini, kisah tersebut telah dibagikan di banyak akun lainnya.

Gelang merupakan salah seorang karyawan yang bekerja di kantor tempat Pak Aan berjualan.

"Kantor saya sempat full WFH dan beliau pun akhirnya tidak bisa berjualan di kantor. Beliau kemudian memutuskan untuk membuka katering dan menjualnya secara online," kata Gelang saat dikonfirmasi secara terpisah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Tren
Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Tren
Rujak dan Asinan Indonesia Masuk Daftar Salad Buah Terbaik Dunia 2024

Rujak dan Asinan Indonesia Masuk Daftar Salad Buah Terbaik Dunia 2024

Tren
Tak Hanya Menggunakan Suara, Kucing Juga Berkomunikasi dengan Bantuan Bakteri

Tak Hanya Menggunakan Suara, Kucing Juga Berkomunikasi dengan Bantuan Bakteri

Tren
Sosok dan Kejahatan Chaowalit Thongduang, Buron Nomor Satu Thailand yang Ditangkap di Bali

Sosok dan Kejahatan Chaowalit Thongduang, Buron Nomor Satu Thailand yang Ditangkap di Bali

Tren
Cara Mendapatkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Digital melalui Jamsostek Mobile

Cara Mendapatkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Digital melalui Jamsostek Mobile

Tren
9 Rekomendasi Makanan yang Membantu Menunjang Fungsi Otak, Apa Saja?

9 Rekomendasi Makanan yang Membantu Menunjang Fungsi Otak, Apa Saja?

Tren
Meski Kaya Kolagen, Ini Jenis Kulit Ikan yang Tak Boleh Dimakan

Meski Kaya Kolagen, Ini Jenis Kulit Ikan yang Tak Boleh Dimakan

Tren
Bentuk Bumi Disebut Bukan Bulat Sempurna tapi Berbenjol, Ini Penjelasan BRIN

Bentuk Bumi Disebut Bukan Bulat Sempurna tapi Berbenjol, Ini Penjelasan BRIN

Tren
'Perang' Kesaksian soal Keterlibatan Pegi dalam Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

"Perang" Kesaksian soal Keterlibatan Pegi dalam Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Pemadanan NIK Jadi NPWP, Ini yang Perlu Dipahami

Pemadanan NIK Jadi NPWP, Ini yang Perlu Dipahami

Tren
Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia, Ini Penyebabnya

Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia, Ini Penyebabnya

Tren
Jalan Kaki 30 Menit Membakar Berapa Kalori?

Jalan Kaki 30 Menit Membakar Berapa Kalori?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 3-4 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 3-4 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 2-3 Juni | Orang dengan Gangguan Kesehatan Tertentu yang Tak Dianjurkan Minum Air Kelapa

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 2-3 Juni | Orang dengan Gangguan Kesehatan Tertentu yang Tak Dianjurkan Minum Air Kelapa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com