Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Tembus 600.000, Simak Gejala Corona dari Anosmia hingga Delirium

Kompas.com - 12/12/2020, 14:22 WIB
Tita Meydhalifah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona penyebab Covid-19 masih terjadi di hampir penjuru dunia, termasuk Indonesia. 

Hingga jelang akhir 2020, kasus virus corona di Indonesia bahkan telah melampaui 600.000 kasus, tepatnya 605.243. 

Banyak ahli dan ilmuwan dari berbagai negara masih melakukan penelitian terkait virus corona ini. Salah satunya adalah untuk mengetahui sejumlah gejala yang dialami para penderita Covid-19.

Sebab saat ini Covid-19 memberikan efek yang berbeda-beda di setiap orang. Terdapat pasien positif yang dapat pulih dengan cepat, namun ada pula yang mengalami kondisi parah.

Baca juga: Kasus Terus Bertambah, Simak Gejala Virus Corona dari Hari ke Hari

Masa inkubasi virus corona

Melansir laman Harvard Health Publishing (03/12/2020), penelitian terbaru menunjukkan bahwa masa inkubasi atau waktu dari paparan virus hingga timbulnya gejala pada pasien Covid-19 adalah tiga hingga tiga belas hari.

Temuan tersebut relevan dengan imbauan melakukan karantina mandiri dan pemantauan dari layanan kesehatan selama 14 hari, sehingga pasien Covid-19 tidak menularkan virus kepada orang lain.

Gejala-gejala virus corona

Dilansir dari laman World Health Organization (WHO), terdapat tiga jenis gejala yang dialami penderita Covid-19, yaitu gejala umum, less common, dan gejala serius.

Pertama-tama, gejala orang yang terinfeksi virus corna secara umum akan mengalami demam, naiknya suhu tubuh, batuk kering, dan kelelahan. 

Melansir Kompas.com (19/04/2020), batuk kering yang diderita pasien covid-19 berbeda dengan batuk biasa.

Batuk kering pada pasien covid-19 terjadi terus-menerus, disertai sesak napas, atau terkadang diikuti demam, pusing, dan nyeri otot. 

Baca juga: Penelitian Terbaru: Gejala Covid-19 Dapat Bertahan Lebih dari 6 Minggu

Kedua gejala less common di antaranya, nyeri, sakit tenggorokan, diare, konjungtivitis, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau, ruam pada kulit atau perubahan warna pada jari tangan/kaki.

Dikutip dari Kompas.com (11/12/2020), konjungtivitis merupakan infeksi pada konjungtiva (selaput transparan) yang melapisi kelopak mata dan menutupi bagian putih bola mata.

Ketika seseorang mengalami konjungtiva, bagian putih mata mereka tampak kemerahan disertai rasa gatal dan berair. 

Selanjutnya, seperti telah disebutkan Kompas.com (01/12/2020), orang yang terinfeksi virus corona juga bisa mengalami hilangnya kemampuan untuk mencium bau dan rasa ini disebut dengan anosmia.

Apabila dalam kondisi serius, pasien virus corona dapat mengalami sesak napas, nyeri pada dada, dan tidak bisa berbicara atau bergerak. 

Baca juga: Kenali Tanda-tanda Mengalami Delirium, Gejala Baru Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com