Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Pandemi Covid-19 Sebabkan Emisi Turun, Terbesar sejak Perang Dunia II

Kompas.com - 11/12/2020, 14:02 WIB
Mela Arnani,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah penelitian menunjukkan, pandemi virus corona telah berdampak pada penurunan emisi karbon dioksida (CO2) tahunan secara global.

Menurut para peneliti, dikutip dari BBC pada Jumat (11/12/2020), penurunan emisi tahun ini menjadi yang terbesar sejak Perang Dunia II.

Studi telah dipublikasikan di Jurnal Earth System Science Data. Hasilnya, para peneliti menyebut emisi gas karbon telah turun sekitar 7 persen pada 2020.

Penurunan emisi terbesar dialami Perancis dan Inggris, terutama dikarenakan langkah-langkah kebijakan yang diterapkan sebagai tanggapan terhadap gelombang kedua infeksi Covid-19.

Penurunan karbon tahun ini telah mengerdilkan seluruh penurunan emisi besar sebelumnya. Tercatat, pada tahun 2020, emisi karbon turun sebesar 2,4 miliar ton.

Sebelumnya, penurunan yang tercatat pada 2009 selama resesi ekonomi global, tetapi hanya mencapai setengah miliar ton. Adapun saat berakhirnya Perang Dunia II, emisi tercatat turun di bawah satu miliar ton.

Baca juga: Kasus Terus Bertambah, Simak Gejala Virus Corona dari Hari ke Hari

Di seluruh Eropa dan AS, penurunan sekitar 12 persen sepanjang tahun ini, Perancis melihat penurunan 15 persen, dan Inggris turun sebesar 13 persen.

"Alasan utamanya, kedua negara (Perancis dan Inggris) ini memiliki dua gelombang pembatasan yang sangat ketat dibandingkan dengan negara lain," tulis Prof Corinne Le Quere dari Universitas East Anglia Inggris, yang turut berkontribusi dalam penelitian tersebut.

"Inggris dan Perancis memiliki banyak emisi yang berasal dari sektor transportasi dan umumnya lebih sedikit yang berasal dari industri dan sektor lain," lanjut dia.

Lebih lanjut, produksi listrik Perancis yang lebih banyak dari energi nuklir membuat 40 persen emisi negara ini berasal dari sektor transportasi.

Secara keseluruhan, tim peneliti memperkirakan China akan mengalami penurunan emisi 1,7 persen tahun ini.

Namun, beberapa analisis menunjukkan negara tersebut telah pulih dari Covid-19 sehingga produksi karbon secara keseluruhan kemungkinan telah meningkat.

Baca juga: Studi: Covid-19 Berpotensi Merusak Paru-paru dan Gejala Jangka Panjang

"Semua kumpulan data kami menunjukkan bahwa China mengalami penurunan emisi yang besar pada Februari dan Maret, tapi kumpulan data berbeda dalam tingkat emisinya menjelang akhir tahun 2020," tutur peneliti senior di CICERO, Jan Ivar Korsbakken.

Korsbakken menambahkan, pada akhir tahun ini, China setidaknya hampir memiliki tingkat emisi harian yang sama seperti tahun lalu.

"Memang beberapa perkiraan kami menunjukkan emisi China mungkin benar-benar meningkat untuk tahun ini secara keseluruhan pada tahun 2020 dibandingkan 2019, meskipun ada pandemi," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com