Namun, dia menambahkan jika hilangnya indera perasa dan penciuman tidak selalu ditemukan pada pasien yang dirawat olehnya.
Studi lain menemukan, sekitar 15-68 persen pasien yang menderita Covid-19 melaporkan kehilangan indera perasa dan indera penciuman.
"Hilangnya indera penciuman atau perasa tampaknya merupakan gejala yang sangat umum dari Covid-19," kata co-author studi, sekaligus profesor di University College London, Inggris
Dr. Batterham.
Pakar penyakit menular Amesh A. Adalja, M.D., peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security setuju dengan pendapat tersebut.
Baca juga: Pasien Corona Tanpa Gejala Ini Disebut Menularkan Virus hingga 70 Hari
"Sebagian besar orang belum mengenalinya sebagai gejala infeksi. Mereka mungkin menganggapnya aneh dan tidak berkaitan, sebut Dr. Adalja.
"Namun hal itu menjadi indikator yang khas untuk Covid-19," tambahnya.
Jika kita kehilangan indera perasa dan penciuman secara tiba-tiba, asisten profesor laringologi, saluran napas, dan gangguan menelan di Rutgers University, Rachel Kaye, M.D menganjurkan agar kita menghubungi dokter dan menjalani tes Covid-19.
Kehilangan kedua indera tersebut tidak selalu menandakan jika kita terinfeksi virus corona.
Hanya saja, Dr. Kaye mengatakan ada kemungkinan signifikan antara kehilangan indera penciuman dan perasa dengan Covid-19.
Baca juga: Simak, Ini Gejala Baru Pasien Corona, dari Ruam Kaki hingga Neurologis