Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Harga Vaksin Oxford-AstraZeneca yang Diklaim Murah?

Kompas.com - 24/11/2020, 16:15 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan farmasi mulai merilis hasil uji coba tahap akhir vaksin virus corona yang sedang dikembangkan. 

Sebelumnya vaksin corona buatan Pfizer dan Moderna dilaporkan efektif mencegah gejala Covid-19 hingga 90 persen.

Terbaru, kandidat vaksin Covid-19 dari Oxford-AstraZeneca juga dinilai efektif hingga 90 persen.

Dikutip Associated Press, Senin (23/11/2020), kandidat vaksin Covid-19 itu dilaporkan berhasil mencegah infeksi virus corona hampir menyamai Pfizer dan Moderna.

Efektivitas vaksin Oxford-AstraZeneca mencapai 90 persen jika pasien diberi setengah dosis vaksin diikuti dengan satu dosis penuh.

Baca juga: Vaksin Corona AstraZeneca Efektif 90 Persen, Bagaimana Cara Kerjanya?

Harga vaksin Oxford-AstraZeneca

Diberitakan The Guardian, Senin (23/11/2020), vaksin Oxford-AstraZeneca jauh lebih murah daripada vaksin lain yang telah menunjukkan kemanjuran.

AstraZeneca bertujuan untuk menjual vaksin Oxford seharga 3-4 dollar AS per suntikan atau sekitar Rp 56.000.

Sementara vaksin buatan Pfizer/BioNTech disebutkan mencapai 20 dollar AS (Rp 283.470) per suntikan. Kemudian vaksin Moderna dibandrol 25 dollar AS (Rp 354.000) per suntikan.

AstraZeneca telah membuat perjanjian untuk membuat 2 miliar dosis vaksinnya pada musim panas mendatang.

Melalui aliansi vaksin inklusif Eropa, hingga 400m dosis vaksin Oxford akan dipasok ke negara-negara Eropa, mulai tahun 2020.

Inggris sudah memiliki 4 juta dosis vaksin Oxford dengan 96 juta yang akan datang. Pesanan lebih lanjut termasuk 40 juta dosis vaksin Pfizer/BioNTech dan 5 juta dosis vaksin Moderna.

Baca juga: AstraZeneca: Vaksin Corona Efektif 90 Persen dalam Uji Coba Tahap 3

Tersedia nonprofit

Vaksin ini disebut-sebut akan tersedia nonprofit selamanya untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di dunia berkembang.

Rincian pengaturan untuk memasok negara-negara yang lebih miskin muncul saat AstraZeneca mengungkapkan hasil sementara dari uji coba fase 3 vaksin yang digembar-gemborkan sebagai vaksin pertama memenuhi persyaratan yang lebih menantang di negara berkembang.

AstraZeneca mengatakan akan segera mengajukan permohonan persetujuan awal vaksin jika memungkinkan.

Selanjutnya juga akan mengupayakan izin penggunaan darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia, sehingga dapat membuat vaksin tersedia di negara-negara miskin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com