Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FDA Izinkan Penggunaan Obat Antibodi Covid-19 yang Pernah Dikonsumsi Trump

Kompas.com - 22/11/2020, 18:17 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Pengawasan Obat-obatan dan Makanan AS (FDA) mengizinkan penggunaan darurat obat antibodi untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi virus corona.

Obat itu adalah obat produksi Regeneron Pharmaceuticals Inc yang diberikan kepada Presiden AS, Donald Trump ketika ia dinyatakan positif Covid-19 pada Oktober 2020.

Pemberian obat ini melalui satu kali infus kepada pasien Covid-19.

Dilansir dari AP News, Minggu (22/11/2020), FDA mengizinkan penggunaan obat antibodi pada orang dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas yang memiliki berat badan setidaknya 40 kilogram.

Selain itu, mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit parah akibat Covid-19 karena faktor usia atau kondisi medis lainnya.

Meski demikian, studi masih dilakukan untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

Baca juga: Saat Putra Donald Trump Isi Waktu Isolasinya dengan Membersihkan Koleksi Senjata yang Dimiliki...

Soal obat antibiotik Regeneron

Obat Regeneron adalah kombinasi dari dua antibodi (casirivimab dan imdevimab) untuk meningkatkan kemungkinan terbukti efektif.

Antibodi adalah protein yang dibuat tubuh untuk menargetkan dan membantu menghilangkan virus, tetapi perlu waktu berminggu-minggu untuk membentuk versi yang terbaik setelah infeksi terjadi.

Obat-obatan tersebut adalah versi terkonsentrasi dari obat-obatan yang terbukti paling mampu melakukan ini di laboratorium dan tes hewan, dan secara teori membantu tubuh untuk segera melawan virus.

Namun, belum ada cara untuk membuktikan apakah obat Regeneron ini membantu pemulihan Trump.

Sebab, Trump juga menerima sejumlah perawatan dan sebagian besar pasien Covid-19 sembuh dengan sendirinya.

"Menurut saya itu bukan terapi, hal itu hanya membuat saya lebih baik, jadi saya menyebutnya obat," ujar Trump dikutip dari Aljazeera, Minggu (22/11/2020).

"Saya ingin orang-orang mendapatkannya juga dan akan kubuat semuanya gratis. Ratusan ribu dosis hampir siap didistribusikan," lanjut dia.

Meski demikian, FDA memerlukan bukti substansial untuk menujukkan bahwa suatu obat aman dan efektif, biasanya melalui satu atau lebih penelitian pasien yang besar dan dikontrol dengan ketat.

Untuk mendapatkan persetujuan penuh, Regeneron harus mengirimkan penelitian tambahan sehingga bisa ditentukan keamanan dan manfaat obat bagi pasien.

Baca juga: Beberapa Uji Coba Calon Vaksin dan Obat Covid-19 yang Ditangguhkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Waktu Sarapan Terbaik dan Terburuk untuk Penderita Diabetes? Ini Kata Ahli

Kapan Waktu Sarapan Terbaik dan Terburuk untuk Penderita Diabetes? Ini Kata Ahli

Tren
Peneliti Temukan Bahan Legging Olahraga Bisa Picu Kanker, Apa Itu?

Peneliti Temukan Bahan Legging Olahraga Bisa Picu Kanker, Apa Itu?

Tren
Daftar 12 Instansi Pusat yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024

Daftar 12 Instansi Pusat yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia | Kalori yang Terbakar Usai Jalan Kaki 30 Menit

[POPULER TREN] Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia | Kalori yang Terbakar Usai Jalan Kaki 30 Menit

Tren
Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com