Sementara, mantan Chief Technology Officer Facebook dan saat ini menjabat sebagai Direktur Stanford Internet Observatory, Alex Stamos, menyampaikan ada upaya terkoordinasi untuk sengaja meledakkan beberapa masalah di luar proporsi.
Menurutnya, upaya terkoordinasi ini dilakukan khusus di Pennsylvania.
Selain itu, ada juga misinformasi yang tersaji dalam bentuk video. Dalam video itu, pengamat polling Trump terlihat ditolak dari sebuah situs di mana video itu ditonton 2,5 juta kali di Twitter.
Mengenai hal ini, pejabat Philadelphia menyelidiki dan menyimpulkan oknum tersebut melakukan pelaggaran yang dilarang di bawah undang-undang.
Menurut para peneliti di perusahaan pelacak informasi yang salah Alethea Group, pengikut gerakan konspirasi QAnon juga menyebarkan laporan Pennsylvania.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.