Anggota electoral college total berjumlah 538 orang.
California adalah negara bagian dengan perwakilan terbanyak, yaitu 55 orang.
negara bagian yang jumlah penduduknya sedikit, seperti Wyoming, Alaska, dan North Dakota, termasuk Washington DC, diwakilkan oleh minimal tiga orang.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Arnold Schwarzenegger Pimpin California
Setiap orang dalam lembanga ini memiliki satu hak suara.
Seorang kandidat presiden harus mendapatkan suara terbanyak, 270 atau lebih, untuk memenangkan pemilihan.
Biasanya, setiap anggota electoral college akan memilih kepada calon presiden yang mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan umum di negara bagian.
Misalnya, jika seorang kandidat dari Partai Republik memenangkan 50,1 persen suara di Texas, dia akan mendapat seluruh suara dari anggota electoral college dari negara bagian itu, yang berjumlah 38 orang.
Baca juga: Melihat Kecanggihan Pesawat Mata-mata AS P-8 Poseidon yang Ditolak Masuk Indonesia
Hanya negara bagian Maine dan Nebraska yang membagi suara electoral college berdasarkan proporsi suara yang diterima masing-masing calon presiden.
Itulah alasan calon presiden AS fokus memenangkan negara bagian yang tidak menyerahkan seluruh suara untuk kandidat yang paling banyak dipilih.
Negara bagian seperti ini dikenal dengan istilah 'swing state'.
Memenangkan sebanyak mungkin suara dari setiap negara bagian bukan strategi yang biasa dilakukan.
Baca juga: 5 Negara yang Memiliki Kuliner Berbahan Dasar Serangga, Mana Saja?
Ketika konstitusi AS dibuat pada 1787, pemilihan presiden yang didasarkan pada jumlah suara pemilih tidak dilakukan. Pertimbangan mereka waktu itu adalah luas wilayah dan sistem komunikasi.
Namun saat itu juga muncul penolakan terhadap gagasan bahwa presiden akan dipilih anggota parlemen yang berkedudukan di ibu kota, Washington DC.
Jadi, para perumus konstitusi membentuk lembaga pemilihan yang memungkinkan masing-masing negara bagian memberikan suara untuk kandidat tertentu.
Baca juga: 10 Negara dengan Cadangan Minyak Terbesar di Dunia, Mana Saja?
Negara-negara bagian yang kecil secara geografis dan demografis menyukai sistem itu karena artinya, bukan suara secara nasional yang menentukan presiden terpilih.