Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asteroid Sebesar Kulkas Akan Dekati Bumi Sehari Sebelum Pemilu AS

Kompas.com - 23/10/2020, 13:07 WIB
Nur Rohmi Aida,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah asteroid setinggi 6,5 kaki atau sekitar 198 cm dikabarkan akan meluncur dekat dengan bumi, tepat sebelum Pemilu Presiden Amerika Serikat dilaksanakan pada 3 November 2020.

Informasi ini telah menghebohkan publik AS sejak beberapa waktu lalu, namun kembali heboh setelah seorang Astrofisikawan bernama Neil deGrasse Tyson menyampaikannya di media sosial Instagramnya.

Ia mengatakan batuan luar angkasa dengan nama 2018VP1 itu meluncur ke arah bumi dengan kecepatan 25.000 mil per jam dan akan datang pada 2 November 2020.

"Ini mungkin mengganggu bumi pada 2 November, sehari sebelum Pemilihan Presiden," ujarnya di Instagram.

 Baca juga: Wahana NASA Mendarat di Asteroid Bennu, Selidiki Penciptaan Tata Surya

Namun, ia mengatakan keberadaan asteroid tersebut tak perlu dikhawatirkan karena tak akan menimbulkan kerusakan serius.

Ia juga menambahkan, jika tahun 2020 adalah akhir dunia, maka menurutnya itu bukan kesalahan alam semesta.

Beragam komentar muncul terkait hal ini.

"Kenapa kau membuatku takut sampai akhir seperti itu," ujar akun @caynondiamond.

"Setuju, ada lebih banyak kepala batu yang berkeliaran dan berpikir untuk meledakkan planet dari dalam atmosfer," ujar akun elainediasarrabal.dll

Berita tentang mendekatnya asteroid sebesar kulkas ini sebelumnya menyebar di AS pada Agustus lalu.

Berita ini cepat menyebar karena waktu asteroid melintas berdekatan dengan pemilu AS.

 Baca juga: Hujan Meteor Orionids Bisa Disaksikan Malam Ini, Apa Istimewanya?

Bahkan, ada hoaks menyebar yang mengatakan asteroid disebut-sebut akan menimbulkan kematian lebih banyak dibandingkan korban Covid-19.

"Jadi NASA mengatakan ada 0,042% kemungkinan asteroid menghantam bumi pada 2/11/2020. Peluang kematian akibat Covid 19 adalah 0,026%. Saya akan menukar topeng saya dengan helm," ujar sebuah postingan sebagaimana dikutip USA Today.

Namun, NASA melalui media sosialnya membantah hal tersebut.

Mengutip dari USA Today, NASA mengatakan asteroid ini memang memiliki peluang 0,41 persen untuk masuk ke dalam atmosfer.

Tetapi mengingat ukurannya yang sangat kecil, asteroid 2018VP1 itu akan hancur sebelum menghantam planet.

"Pendekatan oleh benda-benda kecil seukuran ini tidak jarang, dan bahkan jika sesuatu sebesar ini berdampak, benda tersebut kemungkinan besar tidak akan selamat dari atmosfer bumi," ujar Donald Yeomans, peneliti senior di Jet Propulsion Laboratory NASA California dikutip dari New York Times.

Baca juga: 5 Fakta Menarik Asteroid 2020 SX3 Lewat Dekat Bumi Hari Ini

NASA telah melacak asteroid tersebut sejak ditemukan tahun 2018 oleh Zwicky Transient Facility di Palomar Observatory, California.

Mereka memantau asteroid tersebut dan telah menemukan kemungkinan asteroid itu akan mendekati bumi pada 2 November 2020.

Mengutip CNN, NASA telah diarahkan untuk menemukan asteroid yang benar-benar mendekat bumi dengan ukuran lebih besar dari 140 meter (459 kaki), dan mereka selalu melaporkan asteroid dalam berbagai ukuran.

Sehingga, mereka menegaskan berdasarkan pengamatan badan tersebut asteroid itu tidak mungkin berdampak dalam, apalagi sampai membawa armageddon atau bencana dahsyat.

Baca juga: Fenomena Langit Oktober: Hujan Meteor Draconids hingga Asteroid 2020 SX3

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com