"Tempat pengungsian yang memadai itu dari sisi ventilasi, sirkulasi, tidak juga padat pengungsi, ini yang tentu harus disiapkan," ungkap Dicky.
Namun, ia menilai semua ini tidak bisa diserahkan 100 persen pada pihak pemerintah dan otoritas terkait. Peran masyarakat juga diperlukan di sini.
Masyarakat, menurut Dicky, juga harus bisa mengantisipasi risiko bencana yang ada di daerahnya masing-masing dan memahami apa yang harus dilakukan.
Ketika semua sudah dipersiapkan dengan maksimal, Dicky menilai risiko penularan akan tetap ada dan tidak bisa benar-benar ditekan sampai nihil.
"(Potensi penularan) Ini agak sulit untuk benar-benar dicegah, artinya (benar-benar dibutuhkan) kesiapan dari aspek tempat, ketika terjadi bencana," jelasnya.
Sebab apabila terpaksa berada di pengungsian, akan ada kerumunan orang yang memang terpaksa tinggal bersama-sama dalam ruang dan fasilitas terbatas.
Kerumunan orang yang tinggal bersama dalam ruangan yang terbatas, memiliki potensi besar untuk terjadinya penularan virus corona penyebab Covid-19.
Sebagagaimana diketahui, virus corona bisa menyebar melalui droplet, udara, menempel di permukaan-permukaan benda, dan masuk dalam tubuh manusia melalui mulut, mata, dan hidung.
Untuk itu persiapan lebih ekstra dibutuhkan agar apabila terjadi bencana alam tidak memperparah bencana non-alam, pandemi Covid-19, yang saat ini masih terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.