Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Motif Batik Megamendung yang Ada di Masker PM Jepang

Kompas.com - 21/10/2020, 16:20 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga untuk pertama kalinya melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia setelah dilantik pada September 2020.

Diberitakan Kompas.com, Selasa (20/10/2020) PM Suga bersama istrinya, Mariko Suga, tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dan disambut oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Penampilan PM Suga terlihat menarik, dengan setelan jas berwarna biru dongker yang dipadukan dengan masker berwarna senada yang dihiasi motif batik megamendung khas Cirebon.

Masker bermotif megamendung itu juga dikenakan PM Suga saat bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Bogor.

Baca juga: Terungkap, Asal Muasal Motif Megamendung

Motif megamendung

Batik motif megamendung asal Cirebon.DOK. SHUTTERSTOCK Batik motif megamendung asal Cirebon.

Motif atau corak batik megamendung sangat lekat dengan Kota Cirebon, Jawa Barat. Tidak hanya kain batik saja yang bermotif megamendung.

Di Cirebon sendiri, hampir semua rancangan kota sangat khas dengan motif ini.

Mengutip Harian Kompas, 9 Juli 1994, wajah Cirebon dengan kekhasan budayanya nampak jelas lewat umbul-umbul.

Tidak berbentuk polos seperti umbul-umbul kebanyakan, tetapi dihiasi ciri khas Cirebon, yaitu motif wadasan dan mega mendung, serta dilengkapi lambang yang mengandung arti Cirebon.

Wadasan dan megamendung itu sendiri menggambarkan pandangan hidup masyarakat setempat yang tercermin dalam berbagai bentuk seni rupa khas Cirebon. Misalnya batik dan lukisan, baik di atas kaca, kain, maupun kanvas.

Baca juga: Nadine Chandrawinata Menyelam Pakai Batik Megamendung

Seorang pelukis kaca ternama asal Cirebon, Rastika, kepada Kompas pernah menyebutkan, wadasan punya arti harfiah sebagai bebatuan, yang diterjemahkan sebagai bumi dengan segala isinya yakni tanah, tumbuhan, air.

Sementara megamendung adalah semesta langit yang menaungi bumi dan segala isinya. Megamendung dianggap pula sebagai simbol Ketuhanan.

Makna wadasan dan megamendung mengajarkan tentang kehidupan yang mengingatkan kepada umat manusia agar cinta terhadap sesama di muka bumi (wadasan) ini, dan di sisi lain memperkuat sikap religius (megamendung).

Pengaruh budaya China

Pembuatan batik di Guizhou, China.Shutterstock/Andrey Filippov Pembuatan batik di Guizhou, China.

Mengutip Harian Kompas, 17 Juni 1991, Rastika mengungkapkan bahwa motif wadasan dan megamendung melambangkan pertemuan kebudayaan China dan Cirebon pada masa Sunan Gunung Jati.

Karena pada waktu itu di Cirebon banyak berdatangan saudagar dari China.

Rastika mengatakan dari daratan China, banyak dibawa keramik-keramik berhiaskan gambar awan dan dedaunan.

Sementara dari Cirebon sendiri, banyak simbol atau lambang dari tanah dan bebatuan.

Pada akhirnya keduanya bertemu dan disatukan, sehingga membentuk karakteristik tersendiri.

Perpaduan tersebut yang kemudian menjadi ciri khas dalam kebudayaan Cirebon.

Itulah sebabnya berbagai bentuk lukisan karya seniman Cirebon selalu disertai lambang wadasan dan megamendung.

Baca juga: Video Viral soal Batik China, Bagaimana Sejarah Batik di Sana?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com