Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Dihentikan, Uji Coba Vaksin Corona AstraZeneca Akan Dilanjutkan

Kompas.com - 21/10/2020, 15:35 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Uji coba vaksin virus corona Covid-19 dari AstraZeneca di Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan dilanjutkan kembali minggu ini.

Hal itu setelah BPOM AS selesai meninjau penyakit serius yang dialami relawan penelitian vaksin tersebut.

Mengutip Reuters, Selasa (20/10/2020), sebuah sumber yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa mereka telah diberitahu tentang rencana kelanjutan uji coba minggu ini.

Namun demikian, belum diketahui dengan jelas bagaimana BPOM AS mengidentifikasi penyakit yang sebelumnya dialami oleh relawan penelitian.

Juru bicara dari BPOM AS sendiri menolak untuk berkomentar.

Baca juga: Pemerintah Beli 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca untuk 2021

Uji coba dilanjutkan

Sebelumnya uji coba tahap akhir untuk vaksin Covid-19 di AS ini telah dihentikan sementara sejak 6 September lalu, setelah salah seorang relawan di Inggris mengalami sakit yang diduga sebagai gangguan tulang belakang yang langka. 

Setelah kasus tersebut ditemukan, petugas di Inggris pun meninjau penyakit itu dan mengatakan bahwa bukti yang ada belum cukup untuk menyimpulkan apakah kondisi yang dialami pasien berkaitan dengan vaksin atau tidak.

Berdasarkan draf formulir persetujuan terbaru, mereka pun telah mengizinkan uji coba untuk dilanjutkan kembali di Inggris. 

"Dalam hal ini, setelah mempertimbangkan informasi, peninjau independen dan Medicine and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) merekomendasikan bahwa vaksinasi harus berlanjut. Pengawasan secara dekat untuk individu terdampak dan relawan lain juga akan dilanjutkan," tulis keterangan dalam draft tersebut.

Tidak ada bukti yang cukup

Dalam sebuah dokumen tentang relawan uji coba vaksin tersebut, tim penelitian vaksin dari Oxford mengatakan tidak adanya bukti yang cukup terkait hubungan masalah neurologis yang terlihat pada uji coba di Inggris dengan vaksin.

Direktur Pusat Edukasi Vaksin di Children's Hospital of Philadelphia, Dr Paul Offit mengatakan, kemungkinan sulit untuk menghubungkan efek samping yang langka secara spesifik dengan vaksin dan penyebab potensial lainnya. 

Gangguan tulang belakang yang langka atau tranverse myelitis yang dialami oleh relawan uji coba diyakini telah berkembang.

Umumnya, kondisi ini terjadi pada 1 dai 200.000 orang, sehingga akan menjadi tidak umum untuk melihat kondisi serupa dalam uji coba pada 9.000 individu.

Baca juga: WHO: Penundaan Uji Coba Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menjadi Suatu Peringatan

Informasi vaksin virus corona

Dalam mengembangkan vaksin virus corona, AstraZeneca bekerja sama dengan para peneliti dari Oxford University.

Vaksin yang dikembangkan tersebut pun termasuk yang terdepan hingga harus dihentikan sementara bulan lalu untuk menginvestigasi penyakit yang muncul pada relawan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com