Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Kontak Fisik, Cek Hasil Lab di Anjungan Laboratorium Mandiri

Kompas.com - 20/10/2020, 07:20 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan yang terletak di Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, menghadirkan inovasi di bidang layanan laboratorium bagi pasiennya.

Layanan bernama Anjungan Laboratorium Mandiri (ALM) ini memungkinkan pasien mendapatkan hasil laboratorium secara mandiri, tanpa harus antre dan bertemu dengan laboran.

Layanan Anjungan Laboratorium Mandiri mulai dioperasikan pada bulan Juli 2020.

Direktur RSUD Tarakan, Jakarta, Dian Ekowati menyebut mesin ini sebagai salah satu layanan unggulan yang dimiliki oleh rumah sakitnya.

Selain dinilai lebih efektif, cara penggunaan ALM juga relatif mudah.

"Cukup dengan melakukan scan barcode pada mesin layanan ini dan secara otomatis langsung mencetak hasil pemeriksaan laboratorium pasien tersebut," kata Dian, Senin (19/10/2020).

Baca juga: BPOM Kini Punya Laboratorium Biohazard untuk Uji Covid-19

Di tengah masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, adanya ALM yang bisa digunakan tanpa harus melakukan kontak fisik sama sekali, juga menjadi kelebihan tersendiri.

Pasien hanya perlu memindai kode batang yang ditampilkan, tidak ada kegiatan yang melibatkan interaksi fisik secara langsung.

Cara kerjanya

Cara mengoperasikan mesin ALM adalah pasien cukup dengan menunjukkan barcode pada sensor mesin (contactless) dan secara otomatis akan tercetak.

Barcode diperoleh dari petugas laboratorium pada saat setelah pengambilan darah di lab untuk pasien rawat jalan. 

Khusus hasil pemeriksaan confidential seperti anti HIV, hasil PCR swab, tidak termasuk yang dapat dicetak.

"Yang dapat dicetak semua pemeriksaan lab kecuali pemeriksaaan HIV, sifilis, PCR spesimen swab, narkoba, elektroforesa Hb dan elektroforesis protein. Pencetakan dibatasi hanya bisa satu kali cetak," jelas Dian. 

Baca juga: Laboratorium Wuhan Membantah Tudingan Penyebar Pertama Virus Corona

Mengurangi kontak

Tidak berhenti di situ, ALM ini juga mengurangi kontak antara pasien dengan tenaga laboran yang mungkin saja menjadi media penularan virus tanpa diketahui.

"(ALM) Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat dalam masa Covid-19 dengan mengurangi kontak sebanyak-banyaknya, tanpa menyentuh layar mesin serta bertemu dengan petugas laboratorium," sebutnya.

Anjungan Laboratorium Mandiri (ALM) RS Tarakan, JakartaDok. RS Tarakan/Dian Ekowati Anjungan Laboratorium Mandiri (ALM) RS Tarakan, Jakarta

Fasilitas ini dari segi bentuk mirip dengan mesin-mesin ATM, berbentuk balok, dengan monitor di bagian atas dan tempat untuk keluarnya dokumen di bagian bawah.

Dian menjelaskan di RS Tarakan, mesin ini tersebar di sejumlah titik yang berbeda, sehingga pasien lebih mudah untuk mengaksesnya.

"Lokasi ALM ini tersebar di beberapa lokasi gedung rumah sakit, yaitu di Gedung Sky Hospital lantai 10, di Gedung B Poli Cendana dan di lobi Gedung A," papar Dian.

Manfaat terakhir yang ditawarkan dari mesin ini tentu dari sisi efektivitas waktunya.

"Melalui pemanfaatan mesin ini, pasien menjadi lebih cepat mendapatkan layanan dan konsultasi dokter rumah sakit tanpa menunggu antrean dan waktu yang lebih panjang," jelas Dian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com